Minggu, 14 September 2014

LAPORAN KKL (KULIAH KERJA LAPANGAN) PADA PT KERETA API INDONESIA



BAB I
PENDAHULUAN
1.1.  Latar Belakang Pelaksanaan KKL
Dalam usaha mewujudkan mahasiswa yang berkualitas dan berdedikasi tinggi terhadap tugas dan kewajibannya tentu harus diiringi dengan pembekalan pengetahuan yang tidak hanya dari pembelajaran di dalam kelas tetapi juga dari realita yang terjadi sesungguhnya.
Oleh karena itu, melalui pelaksanaan Kuliah Kerja Lapangan yang diadakan oleh Politeknik Negeri  Sriwijaya khususnya Administrasi Bisnis diharapkan mahasiswa juga dapat mempelajari keadaan didunia kerja yang sesungguhnya dan juga untuk memenuhi salah satu syarat mata kuliah pada system kredit semester yang telah ditetapkan.
Selain itu, melalui pelaksanaan Kuliah Kerja Lapangan ini diharapkan memberikan suatu bekal dan gambara kepada mahasiswa saat berada didunia kerja serta membantu mahasiswa untuk dapat menyelesaikan kuliah.

1.2.  Ruang Lingkup KKL
Ruang lingkup Kuliah Kerja Lapangan ini adalah mahasiswa Politeknik Negeri  Sriwijaya Jurusan Administrasi Bisnis semester 3 (tiga).  Yang terdiri dari 8 (delapan) kelas, yaitu 4 (empat) kelas regular yang terdiri dari 3 NA, 3 NB, 3 NC 4 ND dan 4 (empat) kelas non regular yang terdiri dari kelas 3 ANA, 3 ANB, 3 ANC, 3 AND. Dan telah memiliki dosen pembimbing masing-masing untuk membantu dalam proses penyusunan laporan Kuliah Kerja Lapangan ini.  Dan seorang koordinator pelaksana Kuliah Kerja Lapangan yang bertugas untuk mengarahkan dan pembimbing para dosen selama Kuliah Kerja Lapangan berlangsung.

1.3.  Tujuan dan Manfaat KKL
Kuliah kerja lapangan ini memiliki tujuan, diantaranya:
1.          Memberikan pengalaman dan pengenalan langsung kepada mahasiswa yang berkaitan dengan fakta budaya yang ada.
2.         Memberikan pengetahuan yang relevan sesuai dengan bidang studi yang sedang ditekuni.
3.         Memperkaya pengetahuan mahasiswa tentang system kerja suatu perusahaan.
4.         Untuk memciptakan mahasiswa sebagai tenaga kerja yang siap pakai.

1.4.  Manfaat KKL
 Manfaat Kuliah Kerja Lapangan ini, antara lain:
1.   Mahasiswa Politeknik Negeri  Sriwijaya Jurusan Administrasi Bisnis dapat memperkaya pengetahuan baik dibidang industri maupun pariwisata.
2.  Mahasiswa Politeknik Negeri  Sriwijaya Jurusan Administrasi Bisnis dapat mengetahui secara lebih jelas mengenai perusahaan  yang dikunjungi dan barang ataupun jasa yang mereka produksi.








BAB II
KEADAAN UMUM PERUSAHAAN
2.1 PT KERETA API INDONESIA
2.1.1.  SEJARAH PT KERETA API INDONESIA
Kehadiran kereta api di Indonesia ditandai dengan pencangkulan pertama pembangunan jalan KA di desa Kemijen, Jum’at tanggal 17 Juni 1864 oleh Gubernur Jenderal Hindia Belanda, Mr. L.A.J Baron Sloet van den Beele. Pembangunan diprakarsai oleh “Naamlooze Venootschap Nederlandsch Indische Spoorweg Maatschappij” (NV. NISM) yang dipimpin oleh Ir. J.P de Bordes dari Kemijen menuju desa Tanggung (26 Km) dengan lebar sepur 1435 mm. Ruas jalan ini dibuka untuk angkutan umum pada hari Sabtu, 10 Agustus 1867.
Keberhasilan swasta, NV. NISM membangun jalan KA antara Kemijen - Tanggung, yang kemudian pada tanggal 10 Februari 1870 dapat menghubungkan kota Semarang - Surakarta (110 Km), akhirnya mendorong minat investor untuk membangun jalan KA di daerah lainnya. Tidak mengherankan, kalau pertumbuhan panjang jalan rel antara 1864 - 1900 tumbuh dengan pesat. Kalau tahun 1867 baru 25 Km, tahun 1870 menjadi 110 Km, tahun 1880 mencapai 405 Km, tahun 1890 menjadi 1.427 Km dan pada tahun 1900 menjadi 3.338 Km.
Selain di Jawa, pembangunan jalan KA juga dilakukan di Aceh (1874), Sumatera Utara (1886), Sumatera Barat (1891), Sumatera Selatan (1914), bahkan tahun 1922 di Sulawesi juga telah dibangun jalan KA sepanjang 47 Km antara Makasar--Takalar, yang pengoperasiannya dilakukan tanggal 1 Juli 1923, sisanya Ujung Pandang - Maros belum sempat diselesaikan. Sedangkan di Kalimantan, meskipun belum sempat dibangun, studi jalan KA Pontianak - Sambas (220 Km) sudah diselesaikan. Demikian juga di pulau Bali dan Lombok, pernah dilakukan studi pembangunan jalan KA.
Sampai dengan tahun 1939, panjang jalan KA di Indonesia mencapai 6.811 Km. Tetapi, pada tahun 1950 panjangnya berkurang menjadi 5.910 km, kurang Iebih 901 Km raib, yang diperkirakan karena dibongkar semasa pendudukan Jepang dan diangkut ke Burma untuk pembangunan jalan KA di sana.
Jenis jalan rel KA di Indonesia semula dibedakan dengan lebar sepur 1.067 mm; 750 mm (di Aceh) dan 600 mm di beberapa lintas cabang dan tram kota. Jalan rel yang dibongkar semasa pendudukan Jepang (1942 - 1943) sepanjang 473 Km, sedangkan jalan KA yang dibangun semasa pendudukan Jepang adalah 83 km antara Bayah - Cikara dan 220 Km antara Muaro - Pekanbaru. Ironisnya, dengan teknologi yang seadanya, jalan KA Muaro - Pekanbaru diprogramkan selesai pembangunannya selama 15 bulan yang mempekerjakan 27.500 orang, 25.000 diantaranya adalah Romusha. Jalan yang melintasi rawa-rawa, perbukitan, serta sungai yang deras arusnya ini, banyak menelan korban yang makamnya bertebaran sepanjang Muaro- Pekanbaru.
Description: http://www.kereta-api.co.id/images/tentang_kami/sejarah_a1.png
Description: http://www.kereta-api.co.id/images/tentang_kami/sejarah_a2.png
Monumen Hari Kereta Api 28 September 1945 dan Lokomotif Uap D 52099
Setelah kemerdekaan Indonesia diproklamirkan pada tanggal 17 Agustus 1945, karyawan KA yang tergabung dalam “Angkatan Moeda Kereta Api” (AMKA) mengambil alih kekuasaan perkeretaapian dari pihak Jepang. Peristiwa bersejarah tersebut terjadi pada tanggal 28 September 1945. Pembacaan pernyataan sikap oleh Ismangil dan sejumlah anggota AMKA lainnya, menegaskan bahwa mulai tanggal 28 September 1945 kekuasaan perkeretaapian berada di tangan bangsa Indonesia. Orang Jepang tidak diperbolehkan campur tangan lagi urusan perkeretaapian di Indonesia. Inilah yang melandasi ditetapkannya 28 September 1945 sebagai Hari Kereta Api di Indonesia, serta dibentuknya “Djawatan Kereta Api Republik Indonesia” (DKARI).


Ringkasan Sejarah Perkeretaapian Indonesia
Periode
Status
Dasar Hukum
Th. 1864
Pertama kali dibangun Jalan Rel
sepanjang 26 km antara Kemijen
Tanggung oleh Pemerintah Hindia Belanda

1864 s.d 1945
Staat Spoorwegen (SS)
Verenigde Spoorwegenbedrifj (VS)
Deli Spoorwegen Maatschappij (DSM)
IBW
1945 s.d 1950
DKA
IBW
1950 s.d 1963
DKA – RI
IBW
1963 s.d 1971
PNKA
PP. No. 22 Th. 1963
1971 s.d.1991
PJKA
PP. No. 61 Th. 1971
1991 s.d 1998
PERUMKA
PP. No. 57 Th. 1990
1998 s.d. 2010
PT. KERETA API (Persero)
PP.No.19Th. 1998
KeppresNo.39Th. 1999
Akte Notaris Imas Fatimah
Mei 2010 s.d sekarang
PT. KERETA API INDONESIA (PERSERO)
Instruksi Direksi No. 16/OT.203/KA 2010


2.1.2.  VISI DAN MISI PT KERETA API INDONESIA
VISI PT KERETA API INDONESIA
Menjadi penyedia jasa perkeretaapian terbaik yang fokus pada pelayanan pelanggan dan memenuhi harapan stakeholders
            MISI PT KERETA API INDONESIA
Menyelenggarakan bisnis perkeretaapian dan bisnis usaha penunjangnya, melalui praktek bisnis dan model organisasi terbaik untuk memberikan nilai tambah yang tinggi bagi stakeholders dan kelestarian lingkungan berdasarkan 4 pilar utama : keselamatan, ketepatan waktu, pelayanan dan kenyamanan
Keselamatan
Ketepatan Waktu
Description: http://www.kereta-api.co.id/images/tentang_kami/visi1.png
Description: http://www.kereta-api.co.id/images/tentang_kami/visi2.png


Pelayanan
Kenyamanan
Description: http://www.kereta-api.co.id/images/tentang_kami/visi3.png
Description: http://www.kereta-api.co.id/images/tentang_kami/visi4.png

2.1.3.  STRUKTUR ORGANISASI
Sebagai BUMN PT Kereta Api Indonesia (Persero) berpedoman pada Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS), termasuk penetapan Rencana Kerja Anggaran Tahunan juga ditetapkan dan diputuskan melalui RUPS yang unsurnya terdiri dari :
A.    Pemegang Saham
1.Kuasa Pemegang Saham: Deputi Bidang Usaha Logistik dan Pariwisata
2.Pendamping Kuasa Pemegang Saham: Asisten Deputi Urusan Usaha Sarana Angkutan dan Pariwisata





B. Dewan Komisaris

    Iman Haryatna
Komisaris Utama
     Description: http://www.kereta-api.co.id/images/tentang_kami/dekom_iman_haryatna.png

Description: http://www.kereta-api.co.id/images/tentang_kami/dekom_martinus_suwasono.png         Martinus Suwasono         Abi Kusno             Yahya Ombara
         Anggota Komisaris              Anggota Komisaris          Anggota Komisaris     
       Description: http://www.kereta-api.co.id/images/tentang_kami/dekom_yahya_ombara.png         Description: http://www.kereta-api.co.id/images/tentang_kami/dekom_abi_kusno.png       

         
      Ashwin Sasongko                                                          Herry Bakti
     Anggota Komisaris                                                   Anggota Komisaris
Description: http://www.kereta-api.co.id/images/tentang_kami/dekom_ashwin_sasongko.png Description: http://www.kereta-api.co.id/images/tentang_kami/dekom_herry_bakti.png
2.1.3.1.  DIREKSI PT KAI
Description: http://www.kereta-api.co.id/images/tentang_kami/direksi_du_ignasius.jpg

Description: http://www.kereta-api.co.id/images/tentang_kami/direksi_wdu_darmawan.jpg
Ignasius Jonan
Direktur Utama

Darmawan Daud
Wakil Direktur Utama

                 Description: http://www.kereta-api.co.id/images/tentang_kami/direksi_d1_kurniadi.jpg             

 Description: http://www.kereta-api.co.id/images/tentang_kami/direksi_d2_judarso.jpg
Kurniadi Atmosasmito
 Direktur Keuangan

Judarso Widiyono
Direktur Teknik

Description: http://www.kereta-api.co.id/images/tentang_kami/direksi_d3_bambang.jpg

Description: http://www.kereta-api.co.id/images/tentang_kami/direksi_d4_joko.jpg
Bambang Irawan
Direktur Operasi

Joko Margono
Direktur SDM dan Umum

Description: http://www.kereta-api.co.id/images/tentang_kami/direksi_d5_rono.jpg

Description: http://www.kereta-api.co.id/images/tentang_kami/direksi_d6_sulistyo.jpg
Rono Pradipto
Direktur Keselamatan dan Keamanan

Sulistyo Wimbo Hardjito
Direktur Komersial

2.2.4.  KARAKTERISTIK PERUSAHAAN
PT KAI merupakan perusahaan yang bergerak dibidang jasa transportasi yang menyediakan jasa perkereta apian terbaik yang focus pada pelayanan dan memenuhi harapan stakeholders.





2.1.5.  FUNGSI-FUNGSI PERUSAHAAN
                        2.1.5.1.  KEARSIPAN
Sistem kearsipan PT KERETA API INDONESIA (PERSERO):
1.      Sistem kearsipan yang digunakan pada PT Kereta Api Indonesia (Persero) Kantor Pusat Bandung adalah sistem abjad dan pokok soal. Dengan menggunakan kedua sistem tersebut dapat memperlancar penemuan kembali arsip serta memudahkan penyimpanan ataupun penataan arsip.

2.      Pengurusan dan pengendalian surat pada PT Kereta Api Indonesia (persero) Kantor Pusat Bandung sudah berjalan baik dan sesuai prosedur yang ada. 

3.      Kendala-kendala yang dihadapi dalam kegiatan kearsipan pada PT Kereta Api Indonesia (Persero) Kantor Pusat Bandung yaitu: dalam pengurusan dan pengendalian surat yang masuk tidak langsung diproses akan tetapi menunggu surat terkumpul, ruang penyimpanan arsip masih bercampur dengan ruang kerja, tata kerja kearsipan yang tidak mengikuti perkembangan ilmu kearsipan karena pegawai yang tidak cakap, kurang adanya kesadaran para pegawai terhadap peran dan pentingnya arsip.







2.2 PT TELEKOMUNIKASI INDONESIA
2.2.1 Sejarah PT Telekomunikasi Indonesia
Tahun 1975 merupakan awal perjalanan usaha PT Infomedia Nusantara menjadi perusahaan pertama penyedia layanan informasi telepon di Indonesia. Di bawah subdivisi Elnusa GTDI dari anak perusahaan Pertamina, Infomedia telah menerbitkan Buku Petunjuk Telepon Telkom Yellow Pages.
Perkembangan yang tercatat selanjutnya adalah berdirinya PT Elnusa Yellow Pages di tahun 1984 yang berubah nama di tahun 1995 menjadi PT Infomedia Nusantara pada saat PT Telkom Tbk menanamkan investasi. Untuk mendukung implementasi Good Coorporate Governance dalam setiap aspek kegiatan perusahaan, Infomedia telah mengeluarkan kebijakan pedoman tata kelola perusahaan di tahun 2008.
Pada tanggal 30 Juni 2009 PT Telekomunikasi Indonesia (Telkom) melalui PT Multimedia Nusantara (Metra), anak perusahaan yang 99,99% milik Telkom (selanjutnya disebut Telkom Group) telah menandatangani Shares Sales & Purchase Agreement (SPA) untuk membeli 49% saham PT Infomedia Nusantara (Infomedia) milik PT Elnusa Tbk (Elnusa), sehingga 100% saham PT Infomedia Nusantara telah dimiliki oleh Telkom Group.
Saat ini, Infomedia, sesuai dengan visinya menjadi penyedia jasa layanan informasi yang utama dikawasan regional telah melakukan berbagai upaya untuk mewujudkan visi tersebut dengan mengoptimalkan kompetensi untuk mengambil opportunity dalam pengembangan bisnis kedepan melalui transformasi bisnis dari 3 Pilar Bisnis ( Layanan Direktori, Layanan Contact Center dan Layanan Konten ) menuju Layanan Outsourcing atau Business Process Outsourcing ( BPO ) dan Layanan Konten Digital atau Digital Rich Content ( DRC ).
Layanan Outsourcing atau Business Process Outsourcing (BPO) didefinisikan sebagai  bisnis penyediaan jasa alih-daya (outsourcing) oleh pihak ketiga bagi perusahaan untuk satu atau beberapa fungsi bisnis dalam jangka panjang (multi year contract).Bisnis Layanan Outsourcing (BPO) yang telah dijalani Infomedia saat ini berbasis layanan voice yaitu Layanan Contact Center baik untuk inbound maupun outbound dannon voice seperti direct mail dan web development. Namun saat iniInfomedia telah membagi bisnis Layanan Outsourcing (BPO) kedepannya dalam empat kelompok berdasarkan basis layanan yaitu: Contact Center Services, HR Services, IT Services dan Direct Mail.
Sedangkan pengembangan bisnis Layanan Konten Digital (DRC) didasarkan oleh semakin berkembangnya kebutuhan informasi yang semakin cepat danmobile, perubahan gaya hidup   dan perkembangan teknologi yang sangat pesat. Infomedia membagi bisnis DRC dalam 3 bagian, yaitu; printed (Yellow Pages, White Pages & Special Directory ) , mobile (mobile application, SMS)dan online (online ad, e-commerce, membership).
Keseluruhan produk dan layanan Infomedia merupakan komitmen perusahaan dalam memberikan solusi layanan informasi dan komunikasi yang prima bagi customer dan masyarakat di Indonesia.

Riwayat Singkat PT Telekomunikasi Indonesia
Perusahaan Perseroan (Persero) PT Telekomunikasi Indonesia, Tbk. (“Telkom”, ”Perseroan”, “Perusahaan”,atau “Kami”) merupakan BUMN yang bergerak di bidang jasa layanan telekomunikasi dan jaringan di wilayah Indonesia dan karenanya tunduk pada hukum dan peraturan yang berlaku di negara ini. Dengan statusnya sebagai perusahaan milik negara yang sahamnya diperdagangkan di bursa saham, pemegang saham mayoritas Perusahaan adalah Pemerintah Republik Indonesia sedangkan sisanya dikuasai oleh publik. Saham Perusahaan diperdagangkan di Bursa Efek Indonesia (“BEI”), New York Stock Exchange (“NYSE”), London Stock Exchange (“LSE”) dan public offering without listing (“POWL“) di Jepang.
Layanan telekomunikasi dan jaringan Telkom sangat luas dan beragam meliputi layanan dasar telekomunikasi domestik dan internasional, baik menggunakan jaringan kabel, nirkabel tidak bergerak (Code Division Multiple Access atau “CDMA”) maupun Global System for Mobile Communication (“GSM”) serta layanan interkoneksi antar operator penyedia jaringan. Di luar layanan telekomunikasi, Telkom juga berbisnis di bidang Multimedia berupa konten dan aplikasi, melengkapi portofolio bisnis Perusahaan yang disebut TIMES.
Bisnis telekomunikasi adalah fundamental platform bisnis Perusahaan yang bersifat legacy, sedangkan portofolio bisnis lainnya disebut sebagai bisnis new wave yang mengarahkan Perusahaan untuk terus berinovasi pada produk berbasis kreatif digital. Hal tersebut mempertegas komitmen Telkom untuk terus meningkatkan pendapatan di dalam situasi persaingan bisnis di industri ini yang sangat terbuka.
Adalah obsesi Perusahaan untuk secara berkelanjutan membantu mengembangkan usaha kecil dan menengah menjadi perusahaan dengan skala besar, dengan tetap mengutamakan peningkatan kesejahteraan masyarakat luas. Selain itu, Perusahaan juga terus melakukan diversifikasi usaha baik melalui merger ataupun akuisisi.
Saat ini Perusahaan sedang memperkuat fundamental jaringan broadband di kawasan Indonesia Timur melalui proyek Palapa Ring sehingga dapat mewujudkan jaringan nasional yang kuat dengan nama Nusantara Super Highway.
Komitmen Kami terhadap konektivitas dan mobilitas data yang handal dan terpercaya, mampu meningkatkan jumlah pelanggan broadband Kami menjadi 10,5 juta pelanggan per 31 Desember 2011, atau meningkat sebesar 64,3%. Sementara itu, pelanggan layanan seluler meningkat pesat sebesar 13,8% atau 13 juta pelanggan baru sehingga total pelanggan seluler menjadi 107 juta.

2.2 Visi dan Misi Perusahaan
2.2.1 Visi
“To become a leading InfoCom player in the region”
TELKOM berupaya untuk menempatkan diri sebagai perusahaan InfoCom  terkemuka di kawasan Asia Tenggara, Asia dan akan berlanjut ke kawasan Asia Pasifik.
2.2.2 Misi
TELKOM mempunyai misi memberikan layanan " One Stop InfoCom Services with Excellent Quality and Competitive Price and To Be the Role Model as the Best Managed Indonesian Corporation " dengan jaminan bahwa pelanggan akan mendapatkan layanan terbaik, berupa kemudahan, produk dan jaringan berkualitas, dengan harga kompetitif.TELKOM  akan mengelola bisnis melalui praktek-praktek terbaik dengan mengoptimalisasikan sumber daya manusia yang unggul, penggunaan teknologi yang kompetitif, serta membangun kemitraan yang saling menguntungkan dan saling mendukung secara sinergis.
Description: http://www.telkom.co.id/images/articles/Image/CSR/konsep.png
2.2.3 Struktur Organisasi
Tim Manajemen
2.2.3.1. Dewan Direksi
    Daftar Foto dan CV Lengkap Dewan Direksi PT Telkom
Dewan Direksi
1. Arief Yahya, Direktur Utama 

Description: http://www.telkom.co.id/images/articles/Image/direksi/direksi-Arief-Y.png
Sebelum menjadi Direktur Utama, ia merupakan Direktur Enterprise & Wholesale yang menjabat sejak 24 Juni 2005. Pria kelahiran Banyuwangi, 2 April 1961 ini meraih gelar Sarjana Bidang Teknik Elektro Telekomunikasi Institut Teknologi Bandung (1986), dan MSc bidang Telecommunics dari University of Surrey, Inggris (1994).

Bergabung dengan Telkom sejak 1986, Arief Yahya telah mendapatkan berbagai penugasan, antara lain Senior Manager Niaga Divisi Regional II (1999 – 2001), General Manager Kandatel Jakarta Barat (2002 – 2003), Kepala Divisi Regional VI Kalimantan (2003 – 2004), dan Kepala Divisi Regional V Jawa Timur (2004 – 2005). Beliau juga masih menjadi Ketua Ikatan Alumni Elektro Institut Teknologi Bandung sejak tahun 2009.







2. Muhammad Awaluddin, Direktur Enterprise & Wholesale 





Description: http://www.telkom.co.id/images/articles/Image/direksi/direksi-MAwal.png 
Sebelumnya merupakan Direktur Utama PT. Infomedia Nusantara. Pria kelahiran Jakarta 15 Januari 1968 ini meraih gelar sarjana Teknik Elektro dari Universitas Sriwijaya (1990) dan European University Antwerpen Belgia (1998).


Bergabung dengan Telkom sejak 1991, Awaluddin telah mendapatkan penugasan di berbagai tempat di Telkom, antara lain General Manager Kandatel Bogor, General Manager Kandatel Jakarta Pusat, Executive General Manager Divre I Sumatera, VP Public & Marketing Communications dan Executive General Manager Divisi Access.

3. Honesti Basyir, Direktur Keuangan 

Description: http://www.telkom.co.id/images/articles/Image/direksi/direksi-Honesti.png 
Sebelum terpilih sebagai Direktur Keuangan, ia menjabat Vice President Strategic Business Development Direktorat IT Solution & Strategic Portfolio. Pria kelahiran Padang 24 Juni 1968 ini meraih gelar sarjana Teknik Industri Institut Teknologi Bandung (1992), serta S-2 Corporate Finance Sekolah Tinggi Manajemen Bandung (2004)

Honesti Basyir telah mendapatkan berbagai penugasan sebelumnya, antara lain Assistant Vice President Business & Finance Analysis dan Project Controller-1 Project Management Office.

4. Sukardi Silalahi, Direktur Konsumer 

Description: http://www.telkom.co.id/images/articles/Image/direksi/direksi-Sukrdi.png 
Sebelum terpilih menjadi Direktur Konsumer, ia merupakan Executive General Manager Divisi Consumer Service Timur, dan juga anggota Komisaris Telkom Vision. Pria kelahiran Pangururan 30 Agustus 1965 ini meraih gelar sarjana Teknik Sipil Institut Teknologi Bandung (1989).

Bergabung dengan Telkom sejak 1991, Sukardi Silalahi telah mendapatkan penugasan di berbagai tempat antara lain Executive General Manager Divisi Regional VI Kalimantan (2008) dan Deputi Executive General Manager Divisi Consumer Service Barat (2010 – 2011). 

5. Indra Utoyo, Director IT Solutions & Strategic Portfolio 

Description: http://www.telkom.co.id/images/articles/Image/direksi/direksi-IndraU.png
Indra Utoyo merupakan salah satu direksi periode sebelumnya yang bertahan. Menjabat Direktur IT Solution & Supply sejak 28 Pebruari 2007. Pria kelahiran Bandung 17 Pebruari 1962 ini meraih gelar sarjana bidang Teknik Elektro Telekomunikasi Intstitut Teknologi Bandung dan gelar Master dalam Communication and Signal Processing dari Imperial College of Science, Technology and Medicine, University of London, Inggris.

Bergabung dengan Telkom sejak 1986, Indra Utoyo sebelumnya mendapatkan penugasan di berbagai tempat , antara lain Senior General Manager Information System Center.

6. Priyantono Rudito, Direktur Human Capital & General Affair 

Description: http://www.telkom.co.id/images/articles/Image/direksi/direksi-pri.png 
Ia sebelumnya merupakan Vice President Corporate Strategic Planning Direktorat IT Solution & Strategic Portfolio. Pria kelahiran Palembang 10 April 1967 ini meraih gelar sarjana dari Institut Teknologi Bandung, S-2 Master of Business dari Royal Melbourne Institute of Technology (RMIT) Australia, dan S-3 Doctor of Philosophy (PhD) RMIT Australia.

Priyantono Rudito sebelumnya telah mendapatkan penugasan di berbagai tempat antara lain staf pengajar pada Institut Teknologi Telekomunikasi (ITT) dan Vice President Marketing & Customer Care Telkom.  

7. Rizkan Chandra, Direktur Network & Solution 

Description: http://www.telkom.co.id/images/articles/Image/direksi/direksi-Rizkan1.png 
Ia merupakan direktur termuda di jajaran Direksi Telkom yang baru. Sebelumnya merupakan Direktur Utama PT. Sigma Cipta Caraka. Pria kelahiran Jakarta, 27 Januari 1969 ini meraih gelar sarjana Teknik Informatika Institut Teknologi Bandung (1992), serta Master of Science (MSc) dalam Management of Technology dari National University of Singapore (2000).

Rizkan Chandra sebelumnya telah mendapatkan penugasan di berbagai tempat di Telkom , antara lain Kepala Proyek NGN Telkom (2006 – 2007), Vice President Infrastructure & Service Planning Telkom (2007 – 2008), serta Senior General Manager Learning Center Telkom (2008 – 2010).


8. Ririek Adriansyah, Direktur Compliance & Risk Management 

Description: http://www.telkom.co.id/images/articles/Image/direksi/direksi-Rierik1.png 
Sebelum menjadi Direktur CRM, ia merupakan Direktur Utama PT. Telekomunikasi Indonesia International (Telin). Pria kelahiran Yogyakarta, 2 September 1963 ini meraih gelar sarjana Sarjana Teknik Elektro Telekomunikasi Institut Teknologi Bandung (1988).

Ririek Adriansyah sebelumnya telah mendapatkan penugasan di berbagai tempat antara lain Deputy General Manager of International Business Unit Telkom (2005 – 2008), Direktur International Carrier Service Telin (2008 – 2010), dan Direktur Marketing & Sales Telin (2010 – 2011).









2.2.3.2. Dewan Komisaris
     Board of Commissioners photo gallery
Board Of Commissioners
1. Jusman Syafii Djamal (President) 
Description: http://www.telkom.co.id/images/articles/Image/komisaris/jus.jpg
Jusman Syafii Djamal, menjabat Komisaris Utama TELKOM sejak tanggal 17 Desember 2010. Sebelumnya beliau menjabat beberapa posisi penting, termasuk Menteri Perhubungan Kabinet Indonesia Bersatu I dari tahun 2007 hingga 2009, Presiden Direktur (2000-2002) dan Direktur SDM (1998-2000) PT. Dirgantara Indonesia dan Pimpinan Technical Group dalam penentuan roadmap industri Kamar Dagang Indonesia (KADIN). Masih menjabat sebagai Komisaris Independen PT Jasa Angkasa Semesta Tbk yang bergerak dalam bidang layanan bandar udara, Pimpinan Matsuhita Gobel Foundation dan Anggota Komite Nasional Inovasi Republik Indonesia.
Menyandang gelar sarjana Aerodinamika dan Desain Pesawat dari Institut Teknologi Bandung (ITB) tahun 1989, penerima Hak Kekayaan Intelektual berupa paten No. ID 0 021 669 bersama alm Bambang Pamungkas untuk Digital Flight Control System dari Direktur Jendral HAKI pada tahun 2008 dan menerima penghargaan Ganseha Pradjamanggala Bhakti Adiutama dari ITB di tahun 2009




2. Parikesit Suprapto  (Commissioner) 
Description: http://www.telkom.co.id/images/articles/Image/komisaris/komisaris-parikesit.png 
Pendidikan:
  • S3 : University of Notre Dame, South Bend, Indiana, USA
  • S2 : Indiana University, Bloomington, Indiana, USA
  • S1 : Sekolah Tinggi Manajemen Industri, Jakarta
Riwayat Pekerjaan dan Penugasan :
  • Deputi Bidang Usaha Jasa
  • Komisaris PT. Indosat, Tbk.
  • Komisaris PT. Bank Negara Indonesia, Tbk.

3. Hadiyanto  (Commissioner)
Description: http://www.telkom.co.id/images/articles/Image/komisaris/komisaris-hadiyanto.png 
Pendidikan :
  • S2 : Master of Law, Harvard University Law School, USA
  • S1 : Sarjana Hukum, Universitas Padjadjaran, Bandung
Riwayat Pekerjaan dan Penugasan :
  • 2006 - sekarang : Direktur Jenderal Kekayaan Negara, Kementrian Keuangan
  • 2007 - 2012 : Komisaris Utama PT. Garuda Indonesia, Tbk.
  • 2007 - 2009 : Komisaris Utama PT. Bank Ekspor Indonesia 

4. Virano Nasution  (Commissioner Independent)
Description: http://www.telkom.co.id/images/articles/Image/komisaris/komisaris-virano.png 
Pendidikan:
  • S2 : Master of Science, Engineering Economic, Stanford University, USA
  • S1 : Bachelor of Science, Systems Engineering, University of Arizona, USA
Riwayat Pekerjaan:
  • 2009 - 2012 : Direktur Niaga ICON+
  • 2008 - 2009 : Staf Khusus Menteri Komunikasi dan Informatika
  • 2001 - 2005 : CEO Bakrie Telecom, Tbk

4. Johny Swandi Sjam (Commissioner Independent) 

Description: http://www.telkom.co.id/images/articles/Image/komisaris/syam.jpg
Johny Swandi Sjam, menjabat Komisaris Independen TELKOM sejak tanggal 17 Desember 2010. Beliau berkiprah di bisnis telekomunikasi dan bergabung dengan PT Indosat sejak tahun 1988 serta menjabat sebagai Presiden Direktur PT Indosat (2007-2009). Kini menjabat sebagai Komisaris PT Inti dan Ketua Komite Tetap bidang Infrastruktur dan Jasa Telekomunikasi Kamar Dagang Indonesia (KADIN).



Merupakan Sarjana Manajemen Informatika Universitas Gunadharma (1988), setelah sebelumnya mengambil pendidikan Diploma III Ahli Teknik Komputer Institut Teknologi Bandung (1983). Beliau juga mengambil pendidikan Diploma IV Manajemen Industri Sekolah Tinggi Manajemen Industri Departemen Perindustrian (1989) dan Master Administrasi dan Kebijakan Bisnis Universitas Indonesia (2001). Pernah mendapatkan penghargaan “Satyalencana Pembangunan” pada tahun 2006 dan Roll of Honor Asia Business Leaders Awards CNBC tahun 2008.

2.2.4. Karakteristik Perusahaan
Kemajuan teknologi berbasis pita lebar (broadband) semakin mempersempit jarak antara penggunanya. Teknologi broadband memberikan pilihan luas bagi end user untuk membangun komunikasi dengan mitranya di daerah atau negara lain dengan sangat efektif dan biaya yang sangat efisien dibandingkan dengan menghubunginya via layanan telekomunikasi biasa. PT Telekomunikasi Indonesia, Tbk. (Telkom) memanfaatkan peluang ini dengan memperkuat infrastruktur berbasis broadband untuk mendukung inovasi layanan dan produknya menuju Information, Media dan Edutainment (“IME”). Tak hanya membuka sumber-sumber pendapatan baru bagi Perusahaan, fokus Telkom pada penyelenggaraan IME juga merupakan sumbangsih Telkom pada kemajuan ekonomi dan kecerdasan bangsa.
Berikut ini adalah definisi mengenai layanan TIME secara satu per satu:
TELECOMMUNICATION
Telekomunikasi merupakan bagian bisnis legacy Telkom. Sebagai ikon bisnis perusahaan, Telkom melayani sambungan telepon kabel tidak bergerak Plain Ordinary Telephone Service (”POTS”), telepon nirkabel tidak bergerak, layanan komunikasi data, broadband, satelit, penyewaan jaringan dan interkoneksi, serta telepon seluler yang dilayani oleh Anak Perusahaan Telkomsel. Layanan telekomunikasi Telkom telah menjangkau beragam segmen pasar mulai dari pelanggan individu sampai dengan Usaha Kecil dan Menengah (“UKM”) serta korporasi.
INFORMATION
Layanan informasi merupakan model bisnis yang dikembangkan Telkom dalam ranah New Economy Business (“NEB”). Layanan ini memiliki karakteristik sebagai layanan terintegrasi bagi kemudahan proses kerja dan transaksi yang mencakup Value Added Services (“VAS”) dan Managed Application/IT Outsourcing (“ITO”), e-Payment dan IT enabler Services (“ITeS”).
MEDIA
Media merupakan salah satu model bisnis Telkom yang dikembangkan sebagai bagian dari NEB. Layanan media ini menawarkan Free To Air (“FTA”) dan Pay TV untuk gaya hidup digital yang modern.
EDUTAINMENT
Edutainment menjadi salah satu layanan andalan dalam model bisnis NEB Telkom dengan menargetkan segmen pasar anak muda. Telkom menawarkan beragam layanan di antaranya Ring Back Tone (“RBT”), SMS Content, portal dan lain-lain.

Komitmen kami untuk mendukung mobilitas dan konektivitas tanpa batas diyakini akan meningkatkan kepercayaan pelanggan ritel maupun korporasi terhadap kualitas, kecepatan, dan kehandalan layanan serta produk yang kami tawarkan. Hal itu terbukti dengan kontinuitas peningkatan di sisi jumlah pelanggan kami, yakni mencapai 129,8 juta pelanggan per 31 Desember 2011, atau meningkat sebesar 7,8%. Dari jumlah tersebut, sebanyak 8,6 juta pelanggan merupakan pelanggan telepon kabel tidak bergerak, 14,2 juta pelanggan telepon nirkabel tidak bergerak, dan 107,0 juta pelanggan telepon seluler. Pertambahan jumlah pelanggan seluler Kami sebesar 13,8% atau 13,0 juta pelanggan menjadi 107,0 juta pelanggan di akhir tahun 2011.

2.2.5. Produk yang Dihasilkan
Promosi Terbaru :
Bagi para pelanggan Yes TV, nikmati GRATIS modem dan GRATIS berlangganan Flexinet Unlimited selama SETAHUN dengan membayar biaya langganan 3 bulan dimuka.
Kemudian bagi Anda pelanggan Flexi Classy (pascabayar) dengan penggunaan diatas Rp. 200ribu per bulan selama 6 bulan dan sekaligus berlangganan Yes TV, dapatkan DISKON 50% untuk paket berlangganan HITS YesTV.
Info: Hubungi 147 atau 14047. Promosi berlaku hingga 31 Desember 2011.

Sambungan Telepon Tidak Bergerak Kabel
1. TELKOMLokal. TELKOMLokal adalah layanan untuk panggilan antar pelanggan tetap, dalam jarak kurang dari 30 km atau di dalam satu wilayah (boundary) lokal. Tarif yang dikenakan adalah tarif telepon lokal, yaitu Rp250 per pulsa.
2. TELKOMSLJJ, panggilan SLJJ (Sambungan Langsung Jarak Jauh), adalah layanan telepon jarak jauh dalam wilayah Indonesia. Nomor pemanggil dan nomor yang dipanggil berbeda wilayah kode area. Biaya penggunaannya tergantung pada jarak, waktu dan tanggal panggilan itu dilakukan.
3. TELKOMSLI-007. Sebelumnya layanan ini , dijuluki dengan TELKOM International Call (“TIC”) 007, sesuai dengan saat diluncurkan pada bulan Juni 2004. Pada bulan Mei 2006, kami mengubah namanya menjadi TELKOMSLI-007. TELKOM SLI-007 adalah layanan jasa komunikasi antar negara dengan menggunakan kode akses 007. Layanan ini juga dilengkapi dengan panggilan melalui bantuan operator dengan memutar nomor akses 107.
4. TELKOMSpeedy. Speedy Broadband Access merupakan layanan internet pita lebar yang memanfaatkan teknologi Asymmetric Digital Subscriber Line (“ADSL”) dengan kecepatan tinggi hingga 3 Mbps (downstream). Speedy menyediakan layanan data, multimedia dan telepon/fax secara bersamaan (simultan) dengan hanya menggunakan saluran telepon kabel yang sudah ada.

Sambungan Telepon Tidak Bergerak Nirkabel (Fixed Wireless-Flexi)
TELKOMFlexi. TELKOMFlexi adalah layanan telekomunikasi suara dan data yang berbasis nirkabel dengan teknologi CDMA (Code Division Multiple Access) 2000-IX. Layanan ini terbatas pada satu area tertentu (limited mobility) dalam arti pelanggan hanya dapat menggunakannya dalam sebuah kode area tertentu. Biaya pemakaiannya mengacu pada tarif telepon rumah (PSTN TELKOM). TELKOMFlexi menawarkan tiga layanan dasar: suara, SMS dan data dengan kecepatan rendah. Layanan bernilai tambah juga tersedia seperti Ring Back Tone (RBT).
Salah satu keunggulan TELKOMFlexi adalah kualitas suara yang jernih dan radiasi yang rendah serta jenis terminal yang bisa digunakan pelanggan beragam mulai dari terminal mobile maupun terminal fixed. Pelanggan yang menggunakan perangkat mobile dapat memilih layanan pascabayar (FLEXIClassy) dan prabayar (FLEXITrendy), sementara untuk pelanggan yang menggunakan perangkat fixed dapat menggunakan Fixed Wireless Terminal (FWT) untuk mengakses FLEXIHome yang berbasis sistem ESN (Non Sim Card).
Salah satu produk TELKOMFlexi yang paling kompetitif adalah FLEXICombo yang memungkinkan pelanggan memiliki dua sampai tiga nomor dalam satu kartu sehingga memberikan mobilitas antar kota. FLEXICombo merupakan pengembangan layanan dari FLEXIClassy dan FLEXITrendy yang khusus di rancang untuk memenuhi kebutuhan pelanggan yang sering menggunakan layanan roaming.
Pada bulan November 2008, kami mengimplementasikan FKIOSK yaitu sistem yang memungkinkan TELKOMFlexi dapat menyediakan layanan voucher elect ronic (evoucher). Selanjutnya prosentase penjualan e-voucher akan ditingkatkan sehingga dapat melebihi penjualan voucher fisik.
Pada Mei 2009 kami meluncurkan layanan yang sangat dibutuhkan pelanggan yaitu Long SMS (LMS), yangsebelumnya pelanggan TELKOMFlexi hanya dapat mengirimkan SMS dengan panjang maksimal 160 karakter. Dengan adanya layanan LMS maka pelanggan TELKOMFlexi kini dapat mengirimkan SMS setara dengan 6 × 160 karakter.

Data dan Internet
 1. TELKOMGlobal-01017. TELKOMGlobal-01017 merupakan layanan premium panggilan VoIP internasional yang memanfaatkan jaringan internet dengan kode akses 01017 untuk panggilan ke lebih dari 253 kode negara tujuan. Tarif layanan ini adalah 76,9% dari tarif SLI untuk semua negara dan tidak mengenal timeband (tarif flat untuk setiap waktu). Layanan TelkomGlobal 01017, tidak memerlukan perangkat tambahan untuk mengakses dan hanya dengan metode one stage dialing.
2. TELKOMSave. TELKOMSave adalah layanan panggilan jarak jauh dan panggilan internasional VoIP standar, sejenis dengan TELKOMGlobal- 01017. TELKOMSave merupakan layanan yang menggunakan metode dialing dua tahap. Agar dapat melakukan panggilan internasional atau panggilan jarak jauh, pelanggan terlebih dahulu harus memutar nomor ak ses , memasukkan nomor PIN, selanjutnya memutar nomor tujuan. Tarif layanan yang dikenakan adalah 69% dari tarif SLI. Pelanggan pascabayar dan prabayar dapat memanfaatkan layanan ini.
3. TELKOMNet-Instant. TELKOMNet Instan merupakan layanan akses internet dial-up tanpa perlu berlangganan dan khusus dirancang dengan konsep yang mudah dan sederhana untuk memenuhi kebutuhan aksesibilitas. Dalam menggunakan layanan ini, pelanggan cukup mengakses konfigurasi koneksi internet di komputer dan mengisi dial number dengan 0809 8 9999 Pada saat login, pelanggan cukup mengisi user name: telkomnet@instan dan password: telkom. Biaya pemakaian dibebankan berdasarkan lama waktu pemakaian dan biaya pemakaian tersebut disatukan dengan tagihan penggunaan telepon.
4. Plasa.com (www.plasa.com). Layanan portal web kami yang menyajikan layanan informasi serta komunitas internet berbahasa Indonesia dengan fokus layanan pada komunitas pendidikan nasional.
plasa.com memiliki beberapa layanan portal di antaranya: layanan email gratis, online web forum, online classified ads services, online blogging untuk netters, electronic cards services, online webchat services dan IRC-like webchat, online messaging services, RSS news clips dan Komunitas Sekolah Indonesia (“KSI”).
5. Kartu i-VAS. Untuk mendukung para pengguna internet, kami mengeluarkan kartu Internet Value Added Service (“i-VAS”) yang merupakan alat pembayaran (micropayment) prabayar untuk mengakses berbagai konten atau layanan internet.
Kartu i-VAS ini ditujukan untuk menjadi alat pembayaran online terpercaya yang dapat memfasilitasi proses pembayaran dengan nilai nominal yang tidak terlalu besar dan tidak bisa menggunakan kartu kredit.
6. Ventus. Ventus merupakan layanan bernilai tambah dan konvergensi antara email dan sistem seluler (mobile) atau lebih dikenal dengan istilah mobile push email yang memungkinkan pengguna seluler melakukan relay email yang umumnya dihubungkan via desktop dan laptop di alihkan ke smartphone (telepon seluler) atau telepon PDA. Melalui Ventus, pemilikaccount email dapat menerima atau mengirim pesan elektronik, tidak hanya melalui SMS melainkan dapat melalui terminal telepon seluler atau PDA.
Ventus termasuk layanan multimedia untuk Penyedia Jasa Aplikasi (‘PJA”), kami berfungsi sebagai sistem relay atas berbagai sistem e-mall yang dimiliki pelanggan atau sistem e-mall yang kami kelola bagi pengguna akhir. Sebagai penyedia jasa aplikasi, kepada pelanggan kami akan memungut biaya sewa atas pemakaian aplikasi Ventus secara bulanan ditambah dengan biaya kilobyte atas pemakaian layanan GPRS atau PDN yang disediakan oleh operator seluler atau nirkabel. Ventus juga dapat digunakan oleh perusahaan yang mengoperasikan sistem e-mall sendiri sebagai sebuah aplikasi vital dan gabungan dalam menunjang kegiatan bisnis.

Jaringan dan Interkoneksi
1. TELKOMIntercarier. TELKOMIntercarrier merupakan layanan interkoneksi untuk penyelenggara jasa dan jaringan lainnya (other licensed operator/OLO). TELKOMIntercarrier menyediakan layanan interkoneksi domestik dan internasional , layanan satelit , penyewaan jaringan (leased line), penggunaan bersama akan infrastruktur dan fasilitas, layanan data dan layanan akses jaringan.
2. TELKOMVision. TELKOMVision merupakan brand name dari PT Indonusa Telemedia, anak perusahaan kami yang bergerak di bidang TV berbayar. Layanan yang diberikan TELKOMVision terdiri dari TV kabel, akses internet cepat dan TV satelit.
TV kable menggunakan Hybrid Fiber Coaxial (“HFC”), suatu teknologi yang menggabungkan dua physical access yaitu serat optik dan kabel coaxial. Saluran TV premium seperti HBO, Cinemax dan Star Movie juga disediakan dalam satu paket dasar tanpa harus menambah biaya sewa bulanan.
Pelanggan TELKOMVision dapat menggunakan layanan internet pita lebar dengan kecepatan tinggi (30 Mbps downstreamdan 512 Kbps upstream), tanpa batas waktu dan tanpa tagihan pulsa tambahan. Dengan menyediakan kabel modem Data Over Cable Service Interface Specification (“DOCSIS”) 1.0, pelanggan sudah dapat tersambung dengan jaringan TELKOMNet melalui Divisi Multimedia kami.
Selain melalui jaringan kabel, TELKOMVision juga melayani TV Satelit Direct to Home (“DTH”) yang menggunakan infrastruktur satelit TELKOM, yaitu satelit TELKOM-1 dan TELKOM-2 dengan teknologi perpanjangan C-band dengan tambahan perangkat berupa parabola mini dan dekoder.

Seluler
1. Telkomsel. Telkomsel merupakan penyedia layanan telekomunikasi seluler dengan teknologi GSM dan 3G. Melalui penawaran serangkaian produknya, seperti kartuHALO, simPATI dan Kartu As, Telkomsel menawarkan layanan pascabayar dan layanan prabayar. Para pelanggan dan pengguna Telkomsel mendapatkan beragam fitur, aplikasi dan layanan bernilai tambah (value added service), termasuk SMS, WAP, GPRS, MMS , Wi-Fi , roaming internasional, mobile banking, CSD dan EDGE. Seluruh fitur layanan tersebut didukung oleh jangkauan sinyal yang luas dan tarif yang kompetitif untuk memenuhi kebutuhan pelanggan akan komunikasi dan multimedia.
2. kartuHALO. kartuHALO diperkenalkan pertama kali pada tahun 1995 dan merupakan kartu pascabayar yang paling banyak digunakan. Pada akhir tahun 2009 kami memiliki 2 (dua) juta pelanggan kartuHALO. Dengan pangsa pasar sekitar 38,2% dari pelanggan pascabayar, kartuHALO tetap menjadi pemimpin pasar pada segmen ini. kartuHALO memiliki tiga pilihan layanan, yaitu HALOkeluarga untuk paket layanan keluarga, HALObebas yang menawarkan sejumlah paket termasuk tarif khusus untuk panggilan ke 10 nomor favorit, gratis 150 SMS per bulan, gratis biaya abonemen dan tarif flat nasional serta HALOHybrid yang merupakan layanan pascabayar yang dapat diubah kapanpun menjadi layanan prabayar sewaktu-waktu atau sampai batas penggunaan telepon dicapai.
3. simPATI. Produk ini merupakan kartu prabayar pertama dan terpopuler di Asia dan merupakan produk Telkomsel yang paling sukses. Perbedaan dengan layanan prabayar operator lainnya adalah simPATI memberikan jasa roaminginternasional dan bebas roaming nasional /domestik . Keunggulan kompetitif lain dari simPATI adalah fitur keamanannya (bebas dari penyadapan dan penggandaan), kemudahan akses serta harga yang terjangkau. Seluruh pelanggan simPATI akan mendapat nilai layanan yang optimal dan berkesinambungan akan penggunaan kartu tersebut.
4. Kartu AS. Diluncurkan pada tahun 2004 dan produk ini merupakan kartu prabayar yang murah dan terjangkau. Kartu AS dapat digunakan di seluruh Indonesia dengan tarif percakapan yang sangat kompetitif.




2.2.6. Fungi-fungsi Perusahaan
“Saat ini penerapan Good Corporate Governance (“GCG”) terus Kami selaraskan dengan dinamika bisnis yang terjadi. Untuk mewujudkannya, Telkom menerapkan GCG yang terintegrasi dengan pengelolaan kepatuhan, manajemen risiko dan pengendalian internal. Langkah ini Kami tempuh agar Perusahaan memiliki pengetahuan dan kapabilitas untuk mengelola Governance, Risk and Compliance (“GRC”) yang sejalan dengan pengelolaan kinerja bisnis dan mampu mengantarkan organisasi mencapai kelangsungan hidup Perusahaan. Terutama penerapan manajemen risiko, meskipun awalnya tidak mudah dan membutuhkan waktu untuk dapat menguasai kompetensi, memperoleh keakuratan dalam mengidentifikasi risiko industri dan organisasi, serta mampu menjadikan budaya risiko sebagai bagian dari budaya karyawan, akhirnya berkat kesungguhan/konsistensi dan kesabaran manajemen saat ini diperoleh hasil manajemen risiko telah mewarnai dan berkontribusi positif dalam proses perencanaan, pengambilan keputusan dan penguatan penerapan GCG di Telkom Group”.

KONSEP DAN LANDASAN
Konsep penerapan prinsip-prinsip Tata Kelola Perusahaan yang baik (GCG) dalam organisasi Perusahaan berlandaskan pada komitmen untuk menciptakan Perusahaan yang transparan, dapat dipertanggung jawabkan (accountable), dan terpercaya melalui manajemen bisnis yang dapat dipertanggung jawabkan.
Penerapan praktik-praktik GCG merupakan salah satu langkah penting bagi Telkom untuk meningkatkan dan memaksimalkan nilai Perusahaan (corporate value), mendorong pengelolaan Perusahaan yang profesional, transparan dan efisien dengan cara meningkatkan prinsip keterbukaan, akuntabilitas, dapat dipercaya, bertanggung jawab dan adil sehingga dapat memenuhi kewajiban secara baik kepada Pemegang Saham, dewan Komisaris, mitra bisnis, serta pemangku kepentingan.
mengingat pentingnya GCG maka telah dilakukan bentuk penguatan komitmen manajemen seluruh komisaris dan direksi Telkom Group pada acara Rapat Pimpinan Telkom berupa pernyataan dan penandatanganan komitmen implementasi GCG Telkom Group. Ini menunjukkan kesungguhan dewan Komisaris dan direksi Telkom Group untuk memprioritaskan penerapan GCG. Komitmen Kami untuk menerapkan instrumen GCG tidak hanya untuk mematuhi peraturan yang berlaku di pasar modal namun diyakini sebagai kunci sukses dalam upaya pencapaian kinerja usaha yang efektif, efisien serta berkelanjutan yang sangat diperlukan dalam memenangi persaingan pasar.
Tahun 2011 merupakan tahun penguatan penerapan GCG di seluruh group usaha (tata kelola Anak Perusahaan). menyikapi transformasi organisasi menuju portfolio bisnis TImE, maka Perusahaan memandang perlu untuk meningkatkan kualitas praktik GCG yang telah ada untuk dikuatkan lagi dalam sebuah komitmen GCG yang ditandatangani oleh seluruh dewan Komisaris dan direksi Telkom Group. Penguatan GCG dalam hal ini dimaksudkan agar penerapan GCG senantiasa melekat dan selaras dengan tuntutan bisnis dan kondisi industri saat ini. melalui Sub-direktorat Business Effectiveness dan Sub direktorat Organizational development penguatan GCG Telkom Group dibangun sekaligus terus menerus memperbaiki praktik GCG yang telah ada menuju diterapkannya pengelolaan Perusahaan yang beretika (GCG as ethics) dan menjadikan GCG sebagai bagian yang tidak dapat dipisahkan dalam kehidupan sehari-hari mengelola Perusahaan (GCG as knowledge) serta terintegrasinya pengelolaan GCG dan manajemen risiko Perusahaan.
Selain itu, sebagai Perusahaan publik yang patuh pada peraturan otoritas pasar modal, baik Bapepam-LK maupun SEC, Telkom menerapkan dan menjunjung tinggi kebijakan serta nilai-nilai yang terkandung dalam praktik tata kelola Perusahaan yang penerapannya mengacu pada international best practices serta Pedoman Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan Indonesia (“Indonesia Code of GCG”) yang dikeluarkan oleh Komite Nasional Kebijakan Governance (KNKG) di Indonesia.
Sebagai Perusahaan yang sahamnya tercatat di NYSE, Telkom berkewajiban untuk mematuhi ketentuan yang dimuat dalam Sarbanes Oxley Act Tahun 2002 (“SOA”) serta peraturan yang masih berlaku lainnya. Peraturan dan ketentuan dalam SOA yang relevan dengan bisnis Telkom di antaranya (i) SOA Seksi 404 yang mensyaratkan manajemen Telkom untuk bertanggung jawab atas dilakukannya dan dipeliharanya pengendalian internal terhadap pelaporan keuangan (“ICOFR”) yang memadai sehingga memastikan keandalan pelaporan keuangan Telkom dan persiapan penerbitan laporan keuangan yang selaras dengan SAK Indonesia. Sejauh ini Telkom beserta Anak Perusahaan telah berkomitmen untuk melakukan kajian dan audit menyeluruh untuk menjamin rancangan dan implementasi ICOFR yang efektif dan terintegrasi dalam laporan keuangan Perusahaan. (ii) SOA seksi 302 yang menghendaki tanggung jawab dari pihak manajemen Telkom terhadap pembuatan, pemeliharaan dan pengevaluasian terhadap efektivitas prosedur dan pengendalian pengungkapan untuk memastikan kesesuaian informasi yang diungkapkan dalam laporan dengan Exchange Act dan telah dicatat, diproses, dirangkum dan dilaporkan dalam periode waktu yang tersedia untuk kemudian diakumulasikan dan dikomunikasikan kepada manajemen Perusahaan, termasuk direktur Utama dan direktur Keuangan, untuk kepentingan pengambilan keputusan terkait dengan pengungkapan yang diperlukan. Penjelasan lebih lanjut mengenai hasil kajian manajemen terhadap prosedur dan pengendalian pengungkapan ICOFR dan pengungkapan terkait dapat dilihat pada seksi “Prosedur dan Pengendalian”. Kami juga mematuhi dan tunduk terhadap ketentuan yang berlaku di Bapepam-LK dan SEC mengenai independensi anggota Komite Audit.


BAB III
KESIMPULAN DAN SARAN

3.1  Kesimpulan
PT Kereta Api Indonesia (Persero) merupakan  salah satu jenis perusahaan yang bergerak di bidang jasa, dimana perusahaan ini menyediakan dan memberikan jasa pelayanan kepada pelanggan (masyarakat) dan memenuhi harapan stakeholders.  Selain itu juga PT Kereta Api Indonesia (Persero) merupakan satu-satunya modal angkutan yang memiliki multi keunggulan komparatif serta ramah lingkungan.  PT Kereta Api Indonesia menyediakan berbagai macam produk jasa transportasi kereta api yang terdiri dari Kereta Penumpang dan Kereta Barang.
PT Telekomunikasi Indonesia merupakan perusahaan pertama penyedia layanan  informasi telepon di Indonesia. Selain itu juga PT Telekomunikasi Indonesia juga menggunakan sistem informasi data kepegawaian yang dirancang menggunakan Visual Basic, dapat mengefesiensikan waktu sehingga menghasilkan kinerja yang maksimal.  Penggunaan komputer dengan mnggunakan bahasa pemprograman Visual Basic sangat membantu dalam  penyimpanan atau pengolahan data dengan baik.


4.2  Saran
         4.2.1 PT Kereta Api  Indonesia
1)  PT Kereta Api Indonesia (Persero) harus terus meningkatkan produk jasa mereka agar masyarakat terus memakai jasa perusahaan tersebut.                    
2) Inovasi baru PT Kereta Api Indonesia (Persero) sebaiknya disertai dengan sistem pelayanan yang baik sehingga tidak ada lagi kecurangan oleh orang yang tidak bertanggung jawab yang akan menimbulkan kerugian pada PT Kereta Api.
3) PT Kereta Api Indonesia (Persero) harus memberlakukan peraturan baru seperti adanya pemberantasan pembelian tiket maksimal 2 tiket untuk satu calon pembeli, hal tersebut dapat mengurangi bahkan menghapus tindakan percaloan di dunia transportasi Indonesia khususnya kereta api dan melakukan sosialisasi pada masyarakat luas khususnya para pengguna kereta api agar lebih memperhatikan peraturan demi keselamatan diri dan kenyaman semua penumpang kereta api.
4) PT Kereta Api Indonesia (Persero) harus bekerja sama dengan oknum kepolisian untuk menjaga dan menertibkan apabila kecurangan atau pelanggaran yang dapat menyebabkan kerugian bagi calon penumpang dan juga PT Kereta Api itu sendiri.

4.2.2 PT Telekomunikasi Indonesia
1) PT Telekomunikasi Indonesia  harus terus meningkatkan produk jasa mereka agar masyarakat terus memakai jasa perusahaan tersebut, dan juga dengan  melihat kondisi pasar dan pesaing yang semakin berkompetisi dalam menarik perhatian dan minat pelanggan.  Contohnya yaitu, dengan memberikan potongan harga, bonus dan adanya pemberitahuan melalui sms apabila kuota paket yang didaftarkan sudah mendekati batas maksimal pemakaian.
2) PT Telekomunikasi Indonesia harus melakukan perubahan dikarenakan harus menyesuaikan dengan kondisi lingkungan yang ada, baik lingkungan Makro maupun Mikro.



DAFTAR PUSTAKA

Laporan KKL, Irenes Twentinio, dkk tahun 2012 Jurusan Administrasi Bisnis Politeknik Negeri Sriwijaya.
PT Kereta Api. 2012. http://www.keretaapiindonesia.com.  Diakses pada tanggal 10 Maret 2013.
PT Kereta Api. 2012. http://www.sistemkearsipanptpln.co.id.  Diakses pada tanggal 10 Maret 2013
PT Kereta Api. 2013. http://www.keretaapiindonesia.com.  Diakses pada tanggal 10 Maret 2013.
PT Telekomunikasi, 2013.www.telkom.co.id.  Diakses pada tanggal 10 maret 2013
Twentinio, Irenes, dkk. 2012.











LAMPIRAN



Description: D:\kklku\IMG_1285.JPG

Gambar PT Kereta Api Indonesia
Arsip-arsip PT Kereta Api Indonesia
Description: DSCF6301
Arsip yang masih tersimpan dan tertatah rapi di filling cabinet.

Description: http://img.iyaa.com/iii/resize/300/file/tech/gadget_komputer/aplikasi/__icsFiles/afieldfile/2012/05/22/_sqzl2O7DVx.image




Description: D:\KKL\Bandung Wetan-20130213-04029.jpg

Gambar  PT Telekomunikasi Indonesia

Tidak ada komentar:

Posting Komentar