BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Pelaksanaan KKL
Dalam
usaha mewujudkan mahasiswa yang berkualitas dan berdedikasi tinggi terhadap
tugas dan kewajibannya tentu harus diiringi dengan pembekalan pengetahuan yang
tidak hanya dari pembelajaran di dalam kelas tetapi juga dari realita yang
terjadi sesungguhnya.
Oleh
karena itu, melalui pelaksanaan Kuliah Kerja Lapangan yang diadakan oleh
Politeknik Negeri Sriwijaya khususnya
Administrasi Bisnis diharapkan mahasiswa juga dapat mempelajari keadaan didunia
kerja yang sesungguhnya dan juga untuk memenuhi salah satu syarat mata kuliah
pada system kredit semester yang telah ditetapkan.
Selain
itu, melalui pelaksanaan Kuliah Kerja Lapangan ini diharapkan memberikan suatu
bekal dan gambara kepada mahasiswa saat berada didunia kerja serta membantu
mahasiswa untuk dapat menyelesaikan kuliah.
1.2. Ruang Lingkup KKL
Ruang
lingkup Kuliah Kerja Lapangan ini adalah mahasiswa Politeknik Negeri Sriwijaya Jurusan Administrasi Bisnis
semester 3 (tiga). Yang terdiri dari 8
(delapan) kelas, yaitu 4 (empat) kelas regular yang terdiri dari 3 NA, 3 NB, 3
NC 4 ND dan 4 (empat) kelas non regular yang terdiri dari kelas 3 ANA, 3 ANB, 3
ANC, 3 AND. Dan telah memiliki dosen pembimbing masing-masing untuk membantu
dalam proses penyusunan laporan Kuliah Kerja Lapangan ini. Dan seorang koordinator pelaksana Kuliah
Kerja Lapangan yang bertugas untuk mengarahkan dan pembimbing para dosen selama
Kuliah Kerja Lapangan berlangsung.
1.3. Tujuan dan Manfaat KKL
Kuliah
kerja lapangan ini memiliki tujuan, diantaranya:
1.
Memberikan pengalaman dan pengenalan langsung
kepada mahasiswa yang berkaitan dengan fakta budaya yang ada.
2.
Memberikan pengetahuan
yang relevan sesuai dengan bidang studi yang sedang ditekuni.
3.
Memperkaya pengetahuan
mahasiswa tentang system kerja suatu perusahaan.
4.
Untuk memciptakan
mahasiswa sebagai tenaga kerja yang siap pakai.
1.4. Manfaat KKL
Manfaat Kuliah Kerja Lapangan ini, antara
lain:
1. Mahasiswa Politeknik Negeri Sriwijaya Jurusan Administrasi Bisnis dapat memperkaya
pengetahuan baik dibidang industri maupun pariwisata.
2. Mahasiswa Politeknik Negeri Sriwijaya Jurusan Administrasi Bisnis dapat
mengetahui secara lebih jelas mengenai perusahaan yang dikunjungi dan barang ataupun jasa yang
mereka produksi.
BAB II
KEADAAN UMUM PERUSAHAAN
2.1 PT KERETA API INDONESIA
2.1.1. SEJARAH PT KERETA API INDONESIA
Kehadiran kereta api di Indonesia ditandai
dengan pencangkulan pertama pembangunan jalan KA di desa Kemijen, Jum’at
tanggal 17 Juni 1864 oleh Gubernur Jenderal Hindia Belanda, Mr. L.A.J Baron
Sloet van den Beele. Pembangunan diprakarsai oleh “Naamlooze Venootschap
Nederlandsch Indische Spoorweg Maatschappij” (NV. NISM) yang dipimpin oleh Ir.
J.P de Bordes dari Kemijen menuju desa Tanggung (26 Km) dengan lebar sepur 1435
mm. Ruas jalan ini dibuka untuk angkutan umum pada hari Sabtu, 10 Agustus 1867.
Keberhasilan swasta, NV. NISM membangun jalan
KA antara Kemijen - Tanggung, yang kemudian pada tanggal 10 Februari 1870 dapat
menghubungkan kota Semarang - Surakarta (110 Km), akhirnya mendorong minat
investor untuk membangun jalan KA di daerah lainnya. Tidak mengherankan, kalau
pertumbuhan panjang jalan rel antara 1864 - 1900 tumbuh dengan pesat. Kalau
tahun 1867 baru 25 Km, tahun 1870 menjadi 110 Km, tahun 1880 mencapai 405 Km,
tahun 1890 menjadi 1.427 Km dan pada tahun 1900 menjadi 3.338 Km.
Selain di Jawa, pembangunan jalan KA juga
dilakukan di Aceh (1874), Sumatera Utara (1886), Sumatera Barat (1891),
Sumatera Selatan (1914), bahkan tahun 1922 di Sulawesi juga telah dibangun
jalan KA sepanjang 47 Km antara Makasar--Takalar, yang pengoperasiannya
dilakukan tanggal 1 Juli 1923, sisanya Ujung Pandang - Maros belum sempat
diselesaikan. Sedangkan di Kalimantan, meskipun belum sempat dibangun, studi
jalan KA Pontianak - Sambas (220 Km) sudah diselesaikan. Demikian juga di pulau
Bali dan Lombok, pernah dilakukan studi pembangunan jalan KA.
Sampai dengan tahun 1939, panjang jalan KA di
Indonesia mencapai 6.811 Km. Tetapi, pada tahun 1950 panjangnya berkurang menjadi
5.910 km, kurang Iebih 901 Km raib, yang diperkirakan karena dibongkar semasa
pendudukan Jepang dan diangkut ke Burma untuk pembangunan jalan KA di sana.
Jenis jalan rel KA di Indonesia semula
dibedakan dengan lebar sepur 1.067 mm; 750 mm (di Aceh) dan 600 mm di beberapa
lintas cabang dan tram kota. Jalan rel yang dibongkar semasa pendudukan Jepang
(1942 - 1943) sepanjang 473 Km, sedangkan jalan KA yang dibangun semasa
pendudukan Jepang adalah 83 km antara Bayah - Cikara dan 220 Km antara Muaro - Pekanbaru.
Ironisnya, dengan teknologi yang seadanya, jalan KA Muaro - Pekanbaru
diprogramkan selesai pembangunannya selama 15 bulan yang mempekerjakan 27.500
orang, 25.000 diantaranya adalah Romusha. Jalan yang melintasi rawa-rawa,
perbukitan, serta sungai yang deras arusnya ini, banyak menelan korban yang
makamnya bertebaran sepanjang Muaro- Pekanbaru.
|
|
Monumen
Hari Kereta Api 28 September 1945 dan Lokomotif Uap D 52099
Setelah kemerdekaan Indonesia diproklamirkan
pada tanggal 17 Agustus 1945, karyawan KA yang tergabung dalam “Angkatan Moeda
Kereta Api” (AMKA) mengambil alih kekuasaan perkeretaapian dari pihak Jepang.
Peristiwa bersejarah tersebut terjadi pada tanggal 28 September 1945. Pembacaan
pernyataan sikap oleh Ismangil dan sejumlah anggota AMKA lainnya, menegaskan
bahwa mulai tanggal 28 September 1945 kekuasaan perkeretaapian berada di tangan
bangsa Indonesia. Orang Jepang tidak diperbolehkan campur tangan lagi urusan
perkeretaapian di Indonesia. Inilah yang melandasi ditetapkannya 28 September
1945 sebagai Hari Kereta Api di Indonesia, serta dibentuknya “Djawatan Kereta
Api Republik Indonesia” (DKARI).
Ringkasan
Sejarah Perkeretaapian Indonesia
Periode
|
Status
|
Dasar Hukum
|
Th.
1864
|
Pertama
kali dibangun Jalan Rel
sepanjang 26 km antara Kemijen Tanggung oleh Pemerintah Hindia Belanda |
|
1864
s.d 1945
|
Staat
Spoorwegen (SS)
Verenigde Spoorwegenbedrifj (VS) Deli Spoorwegen Maatschappij (DSM) |
IBW
|
1945
s.d 1950
|
DKA
|
IBW
|
1950
s.d 1963
|
DKA
– RI
|
IBW
|
1963
s.d 1971
|
PNKA
|
PP.
No. 22 Th. 1963
|
1971
s.d.1991
|
PJKA
|
PP.
No. 61 Th. 1971
|
1991
s.d 1998
|
PERUMKA
|
PP.
No. 57 Th. 1990
|
1998
s.d. 2010
|
PT.
KERETA API (Persero)
|
PP.No.19Th.
1998
KeppresNo.39Th. 1999 Akte Notaris Imas Fatimah |
Mei
2010 s.d sekarang
|
PT.
KERETA API INDONESIA (PERSERO)
|
Instruksi
Direksi No. 16/OT.203/KA 2010
|
2.1.2.
VISI DAN MISI PT KERETA API INDONESIA
VISI PT KERETA API INDONESIA
Menjadi penyedia jasa perkeretaapian terbaik
yang fokus pada pelayanan pelanggan dan memenuhi harapan stakeholders
MISI PT
KERETA API INDONESIA
Menyelenggarakan bisnis perkeretaapian dan
bisnis usaha penunjangnya, melalui praktek bisnis dan model organisasi terbaik
untuk memberikan nilai tambah yang tinggi bagi stakeholders dan
kelestarian lingkungan berdasarkan 4 pilar utama : keselamatan, ketepatan
waktu, pelayanan dan kenyamanan
Keselamatan
|
Ketepatan
Waktu
|
|
|
|
|
Pelayanan
|
Kenyamanan
|
|
|
2.1.3.
STRUKTUR ORGANISASI
Sebagai
BUMN PT Kereta Api Indonesia (Persero) berpedoman pada Rapat Umum Pemegang
Saham (RUPS), termasuk penetapan Rencana Kerja Anggaran Tahunan juga ditetapkan
dan diputuskan melalui RUPS yang unsurnya terdiri dari :
A.
Pemegang Saham
1.Kuasa
Pemegang Saham: Deputi Bidang Usaha Logistik dan Pariwisata
2.Pendamping
Kuasa Pemegang Saham: Asisten Deputi Urusan Usaha Sarana Angkutan dan
Pariwisata
B. Dewan Komisaris
Iman Haryatna
Komisaris
Utama
Martinus Suwasono Abi
Kusno Yahya Ombara
Anggota Komisaris Anggota Komisaris Anggota Komisaris
Anggota Komisaris Anggota Komisaris Anggota Komisaris
Ashwin Sasongko Herry Bakti
Anggota Komisaris Anggota Komisaris
Anggota Komisaris Anggota Komisaris
2.1.3.1.
DIREKSI PT KAI
|
|
|
Ignasius Jonan
Direktur Utama |
|
Darmawan Daud
Wakil Direktur Utama |
|
|
|
Kurniadi Atmosasmito
Direktur Keuangan |
|
Judarso Widiyono
Direktur Teknik |
|
|
|
Bambang Irawan
Direktur Operasi |
|
Joko Margono
Direktur
SDM dan Umum
|
|
|
|
Rono Pradipto
Direktur Keselamatan dan Keamanan |
|
Sulistyo Wimbo Hardjito
Direktur Komersial |
2.2.4. KARAKTERISTIK PERUSAHAAN
PT KAI merupakan perusahaan yang bergerak
dibidang jasa transportasi yang menyediakan jasa perkereta apian terbaik yang
focus pada pelayanan dan memenuhi harapan stakeholders.
2.1.5. FUNGSI-FUNGSI PERUSAHAAN
2.1.5.1.
KEARSIPAN
Sistem
kearsipan PT KERETA API INDONESIA (PERSERO):
1. Sistem
kearsipan yang digunakan pada PT Kereta Api Indonesia (Persero) Kantor Pusat
Bandung adalah sistem abjad dan pokok soal. Dengan menggunakan kedua sistem
tersebut dapat memperlancar penemuan kembali arsip serta memudahkan penyimpanan
ataupun penataan arsip.
2. Pengurusan
dan pengendalian surat pada PT Kereta Api Indonesia (persero) Kantor Pusat Bandung
sudah berjalan baik dan sesuai prosedur yang ada.
3. Kendala-kendala
yang dihadapi dalam kegiatan kearsipan pada PT Kereta Api Indonesia (Persero)
Kantor Pusat Bandung yaitu: dalam pengurusan dan pengendalian surat yang masuk
tidak langsung diproses akan tetapi menunggu surat terkumpul, ruang penyimpanan
arsip masih bercampur dengan ruang kerja, tata kerja kearsipan yang tidak
mengikuti perkembangan ilmu kearsipan karena pegawai yang tidak cakap, kurang
adanya kesadaran para pegawai terhadap peran dan pentingnya arsip.
2.2
PT TELEKOMUNIKASI INDONESIA
2.2.1 Sejarah PT
Telekomunikasi Indonesia
Tahun 1975 merupakan awal perjalanan usaha PT
Infomedia Nusantara menjadi perusahaan pertama penyedia layanan informasi
telepon di Indonesia. Di bawah subdivisi Elnusa GTDI dari anak perusahaan
Pertamina, Infomedia telah menerbitkan Buku Petunjuk Telepon Telkom Yellow
Pages.
Perkembangan yang tercatat selanjutnya adalah
berdirinya PT Elnusa Yellow Pages di tahun 1984 yang berubah nama di tahun 1995
menjadi PT Infomedia Nusantara pada saat PT Telkom Tbk menanamkan investasi.
Untuk mendukung implementasi Good Coorporate Governance dalam setiap aspek
kegiatan perusahaan, Infomedia telah mengeluarkan kebijakan pedoman tata kelola
perusahaan di tahun 2008.
Pada tanggal 30 Juni 2009 PT Telekomunikasi Indonesia
(Telkom) melalui PT Multimedia Nusantara (Metra), anak perusahaan yang 99,99%
milik Telkom (selanjutnya disebut Telkom Group) telah menandatangani Shares
Sales & Purchase Agreement (SPA) untuk membeli 49% saham PT Infomedia
Nusantara (Infomedia) milik PT Elnusa Tbk (Elnusa), sehingga 100% saham PT
Infomedia Nusantara telah dimiliki oleh Telkom Group.
Saat ini, Infomedia, sesuai dengan visinya menjadi
penyedia jasa layanan informasi yang utama dikawasan regional telah melakukan
berbagai upaya untuk mewujudkan visi tersebut dengan mengoptimalkan kompetensi
untuk mengambil opportunity dalam pengembangan bisnis kedepan melalui
transformasi bisnis dari 3 Pilar Bisnis ( Layanan Direktori, Layanan Contact
Center dan Layanan Konten ) menuju Layanan Outsourcing atau Business Process
Outsourcing ( BPO ) dan Layanan Konten Digital atau Digital Rich Content ( DRC
).
Layanan Outsourcing atau Business Process Outsourcing
(BPO) didefinisikan sebagai bisnis
penyediaan jasa alih-daya (outsourcing) oleh pihak ketiga bagi perusahaan untuk
satu atau beberapa fungsi bisnis dalam jangka panjang (multi year
contract).Bisnis Layanan Outsourcing (BPO) yang telah dijalani Infomedia saat
ini berbasis layanan voice yaitu Layanan Contact Center baik untuk inbound
maupun outbound dannon voice seperti direct mail dan web development. Namun
saat iniInfomedia telah membagi bisnis Layanan Outsourcing (BPO) kedepannya
dalam empat kelompok berdasarkan basis layanan yaitu: Contact Center Services,
HR Services, IT Services dan Direct Mail.
Sedangkan pengembangan bisnis Layanan Konten Digital
(DRC) didasarkan oleh semakin berkembangnya kebutuhan informasi yang semakin
cepat danmobile, perubahan gaya hidup
dan perkembangan teknologi yang sangat pesat. Infomedia membagi bisnis
DRC dalam 3 bagian, yaitu; printed (Yellow Pages, White Pages & Special
Directory ) , mobile (mobile application, SMS)dan online (online ad,
e-commerce, membership).
Keseluruhan produk dan layanan Infomedia merupakan
komitmen perusahaan dalam memberikan solusi layanan informasi dan komunikasi
yang prima bagi customer dan masyarakat di Indonesia.
Riwayat Singkat PT
Telekomunikasi Indonesia
Perusahaan Perseroan (Persero) PT Telekomunikasi
Indonesia, Tbk. (“Telkom”, ”Perseroan”, “Perusahaan”,atau “Kami”) merupakan
BUMN yang bergerak di bidang jasa layanan telekomunikasi dan jaringan di
wilayah Indonesia dan karenanya tunduk pada hukum dan peraturan yang berlaku di
negara ini. Dengan statusnya sebagai perusahaan milik negara yang sahamnya
diperdagangkan di bursa saham, pemegang saham mayoritas Perusahaan adalah
Pemerintah Republik Indonesia sedangkan sisanya dikuasai oleh publik. Saham
Perusahaan diperdagangkan di Bursa Efek Indonesia (“BEI”), New York Stock
Exchange (“NYSE”), London Stock Exchange (“LSE”) dan public offering without
listing (“POWL“) di Jepang.
Layanan telekomunikasi dan jaringan Telkom sangat luas
dan beragam meliputi layanan dasar telekomunikasi domestik dan internasional,
baik menggunakan jaringan kabel, nirkabel tidak bergerak (Code Division
Multiple Access atau “CDMA”) maupun Global System for Mobile Communication
(“GSM”) serta layanan interkoneksi antar operator penyedia jaringan. Di luar
layanan telekomunikasi, Telkom juga berbisnis di bidang Multimedia berupa
konten dan aplikasi, melengkapi portofolio bisnis Perusahaan yang disebut
TIMES.
Bisnis telekomunikasi adalah fundamental platform
bisnis Perusahaan yang bersifat legacy, sedangkan portofolio bisnis lainnya
disebut sebagai bisnis new wave yang mengarahkan Perusahaan untuk terus
berinovasi pada produk berbasis kreatif digital. Hal tersebut mempertegas
komitmen Telkom untuk terus meningkatkan pendapatan di dalam situasi persaingan
bisnis di industri ini yang sangat terbuka.
Adalah obsesi Perusahaan untuk secara berkelanjutan
membantu mengembangkan usaha kecil dan menengah menjadi perusahaan dengan skala
besar, dengan tetap mengutamakan peningkatan kesejahteraan masyarakat luas.
Selain itu, Perusahaan juga terus melakukan diversifikasi usaha baik melalui merger
ataupun akuisisi.
Saat ini Perusahaan sedang memperkuat fundamental
jaringan broadband di kawasan Indonesia Timur melalui proyek Palapa Ring
sehingga dapat mewujudkan jaringan nasional yang kuat dengan nama Nusantara
Super Highway.
Komitmen Kami terhadap konektivitas dan mobilitas data
yang handal dan terpercaya, mampu meningkatkan jumlah pelanggan broadband Kami
menjadi 10,5 juta pelanggan per 31 Desember 2011, atau meningkat sebesar 64,3%.
Sementara itu, pelanggan layanan seluler meningkat pesat sebesar 13,8% atau 13
juta pelanggan baru sehingga total pelanggan seluler menjadi 107 juta.
2.2 Visi dan Misi Perusahaan
2.2.1 Visi
“To become a leading InfoCom player in the
region”
TELKOM berupaya untuk
menempatkan diri sebagai perusahaan InfoCom terkemuka di
kawasan Asia Tenggara, Asia dan akan berlanjut ke kawasan Asia Pasifik.
2.2.2 Misi
TELKOM mempunyai misi memberikan layanan " One Stop
InfoCom Services with Excellent Quality and Competitive Price and To Be the
Role Model as the Best Managed Indonesian Corporation " dengan
jaminan bahwa pelanggan akan mendapatkan layanan terbaik, berupa
kemudahan, produk dan jaringan berkualitas, dengan harga
kompetitif.TELKOM akan mengelola bisnis melalui praktek-praktek terbaik
dengan mengoptimalisasikan sumber daya manusia yang unggul, penggunaan
teknologi yang kompetitif, serta membangun kemitraan yang saling menguntungkan
dan saling mendukung secara sinergis.
2.2.3 Struktur Organisasi
Tim
Manajemen
2.2.3.1.
Dewan Direksi
Daftar Foto dan CV Lengkap Dewan Direksi PT
Telkom
Dewan Direksi
1. Arief Yahya, Direktur Utama
|
|
|
|||
2. Muhammad Awaluddin, Direktur
Enterprise & Wholesale
|
||||
|
|
3. Honesti
Basyir, Direktur Keuangan
|
|
|
4. Sukardi Silalahi, Direktur Konsumer
|
|
|
5. Indra Utoyo,
Director IT Solutions & Strategic Portfolio
|
|
|
6. Priyantono Rudito,
Direktur Human Capital & General Affair
|
|
|
7. Rizkan Chandra, Direktur Network
& Solution
|
|
|
8. Ririek
Adriansyah, Direktur Compliance & Risk Management
|
|
|
2.2.3.2.
Dewan Komisaris
Board of Commissioners photo gallery
Board Of Commissioners
1. Jusman Syafii Djamal
(President)
|
Jusman Syafii Djamal, menjabat
Komisaris Utama TELKOM sejak tanggal 17 Desember 2010. Sebelumnya beliau
menjabat beberapa posisi penting, termasuk Menteri Perhubungan Kabinet
Indonesia Bersatu I dari tahun 2007 hingga 2009, Presiden Direktur
(2000-2002) dan Direktur SDM (1998-2000) PT. Dirgantara Indonesia dan
Pimpinan Technical Group dalam penentuan roadmap industri Kamar Dagang
Indonesia (KADIN). Masih menjabat sebagai Komisaris Independen PT Jasa
Angkasa Semesta Tbk yang bergerak dalam bidang layanan bandar udara, Pimpinan
Matsuhita Gobel Foundation dan Anggota Komite Nasional Inovasi Republik
Indonesia.
Menyandang gelar sarjana
Aerodinamika dan Desain Pesawat dari Institut Teknologi Bandung (ITB) tahun
1989, penerima Hak Kekayaan Intelektual berupa paten No. ID 0 021 669 bersama
alm Bambang Pamungkas untuk Digital Flight Control System dari Direktur
Jendral HAKI pada tahun 2008 dan menerima penghargaan Ganseha Pradjamanggala
Bhakti Adiutama dari ITB di tahun 2009
|
2. Parikesit Suprapto (Commissioner)
|
Pendidikan:
Riwayat Pekerjaan dan Penugasan :
|
3. Hadiyanto
(Commissioner)
|
Pendidikan :
Riwayat Pekerjaan dan
Penugasan :
|
4. Virano
Nasution (Commissioner Independent)
|
Pendidikan:
Riwayat Pekerjaan:
|
4. Johny Swandi Sjam (Commissioner
Independent)
|
Johny Swandi Sjam, menjabat Komisaris Independen TELKOM sejak tanggal 17
Desember 2010. Beliau berkiprah di bisnis telekomunikasi dan bergabung dengan
PT Indosat sejak tahun 1988 serta menjabat sebagai Presiden Direktur PT
Indosat (2007-2009). Kini menjabat sebagai Komisaris PT Inti dan Ketua Komite
Tetap bidang Infrastruktur dan Jasa Telekomunikasi Kamar Dagang Indonesia
(KADIN).
Merupakan Sarjana Manajemen Informatika Universitas Gunadharma (1988),
setelah sebelumnya mengambil pendidikan Diploma III Ahli Teknik Komputer
Institut Teknologi Bandung (1983). Beliau juga mengambil pendidikan Diploma
IV Manajemen Industri Sekolah Tinggi Manajemen Industri Departemen
Perindustrian (1989) dan Master Administrasi dan Kebijakan Bisnis Universitas
Indonesia (2001). Pernah mendapatkan penghargaan “Satyalencana Pembangunan”
pada tahun 2006 dan Roll of Honor Asia Business Leaders Awards CNBC tahun
2008.
|
2.2.4. Karakteristik
Perusahaan
Kemajuan teknologi berbasis pita lebar (broadband)
semakin mempersempit jarak antara penggunanya. Teknologi broadband memberikan
pilihan luas bagi end user untuk membangun komunikasi dengan mitranya di daerah
atau negara lain dengan sangat efektif dan biaya yang sangat efisien
dibandingkan dengan menghubunginya via layanan telekomunikasi biasa. PT
Telekomunikasi Indonesia, Tbk. (Telkom) memanfaatkan peluang ini dengan
memperkuat infrastruktur berbasis broadband untuk mendukung inovasi layanan dan
produknya menuju Information, Media dan Edutainment (“IME”). Tak hanya membuka
sumber-sumber pendapatan baru bagi Perusahaan, fokus Telkom pada
penyelenggaraan IME juga merupakan sumbangsih Telkom pada kemajuan ekonomi dan
kecerdasan bangsa.
Berikut ini adalah definisi mengenai layanan TIME
secara satu per satu:
TELECOMMUNICATION
Telekomunikasi merupakan bagian bisnis legacy Telkom.
Sebagai ikon bisnis perusahaan, Telkom melayani sambungan telepon kabel tidak
bergerak Plain Ordinary Telephone Service (”POTS”), telepon nirkabel tidak
bergerak, layanan komunikasi data, broadband, satelit, penyewaan jaringan dan
interkoneksi, serta telepon seluler yang dilayani oleh Anak Perusahaan
Telkomsel. Layanan telekomunikasi Telkom telah menjangkau beragam segmen pasar
mulai dari pelanggan individu sampai dengan Usaha Kecil dan Menengah (“UKM”)
serta korporasi.
INFORMATION
Layanan informasi merupakan model bisnis yang
dikembangkan Telkom dalam ranah New Economy Business (“NEB”). Layanan ini
memiliki karakteristik sebagai layanan terintegrasi bagi kemudahan proses kerja
dan transaksi yang mencakup Value Added Services (“VAS”) dan Managed
Application/IT Outsourcing (“ITO”), e-Payment dan IT enabler Services (“ITeS”).
MEDIA
Media merupakan salah satu model bisnis Telkom yang
dikembangkan sebagai bagian dari NEB. Layanan media ini menawarkan Free To Air
(“FTA”) dan Pay TV untuk gaya hidup digital yang modern.
EDUTAINMENT
Edutainment menjadi salah satu layanan andalan dalam
model bisnis NEB Telkom dengan menargetkan segmen pasar anak muda. Telkom
menawarkan beragam layanan di antaranya Ring Back Tone (“RBT”), SMS Content,
portal dan lain-lain.
Komitmen kami untuk mendukung mobilitas dan
konektivitas tanpa batas diyakini akan meningkatkan kepercayaan pelanggan ritel
maupun korporasi terhadap kualitas, kecepatan, dan kehandalan layanan serta
produk yang kami tawarkan. Hal itu terbukti dengan kontinuitas peningkatan di
sisi jumlah pelanggan kami, yakni mencapai 129,8 juta pelanggan per 31 Desember
2011, atau meningkat sebesar 7,8%. Dari jumlah tersebut, sebanyak 8,6 juta pelanggan
merupakan pelanggan telepon kabel tidak bergerak, 14,2 juta pelanggan telepon
nirkabel tidak bergerak, dan 107,0 juta pelanggan telepon seluler. Pertambahan
jumlah pelanggan seluler Kami sebesar 13,8% atau 13,0 juta pelanggan menjadi
107,0 juta pelanggan di akhir tahun 2011.
2.2.5. Produk yang
Dihasilkan
Promosi Terbaru :
Bagi para pelanggan Yes TV, nikmati GRATIS modem dan
GRATIS berlangganan Flexinet Unlimited selama SETAHUN dengan membayar biaya
langganan 3 bulan dimuka.
Kemudian bagi Anda pelanggan Flexi Classy (pascabayar)
dengan penggunaan diatas Rp. 200ribu per bulan selama 6 bulan dan sekaligus
berlangganan Yes TV, dapatkan DISKON 50% untuk paket berlangganan HITS YesTV.
Info: Hubungi 147 atau 14047. Promosi berlaku hingga
31 Desember 2011.
Sambungan Telepon Tidak
Bergerak Kabel
1. TELKOMLokal. TELKOMLokal adalah layanan untuk
panggilan antar pelanggan tetap, dalam jarak kurang dari 30 km atau di dalam
satu wilayah (boundary) lokal. Tarif yang dikenakan adalah tarif telepon lokal,
yaitu Rp250 per pulsa.
2. TELKOMSLJJ, panggilan SLJJ (Sambungan Langsung
Jarak Jauh), adalah layanan telepon jarak jauh dalam wilayah Indonesia. Nomor
pemanggil dan nomor yang dipanggil berbeda wilayah kode area. Biaya
penggunaannya tergantung pada jarak, waktu dan tanggal panggilan itu dilakukan.
3. TELKOMSLI-007. Sebelumnya layanan ini , dijuluki
dengan TELKOM International Call (“TIC”) 007, sesuai dengan saat diluncurkan
pada bulan Juni 2004. Pada bulan Mei 2006, kami mengubah namanya menjadi
TELKOMSLI-007. TELKOM SLI-007 adalah layanan jasa komunikasi antar negara
dengan menggunakan kode akses 007. Layanan ini juga dilengkapi dengan panggilan
melalui bantuan operator dengan memutar nomor akses 107.
4. TELKOMSpeedy. Speedy Broadband Access merupakan
layanan internet pita lebar yang memanfaatkan teknologi Asymmetric Digital
Subscriber Line (“ADSL”) dengan kecepatan tinggi hingga 3 Mbps (downstream).
Speedy menyediakan layanan data, multimedia dan telepon/fax secara bersamaan
(simultan) dengan hanya menggunakan saluran telepon kabel yang sudah ada.
Sambungan Telepon Tidak
Bergerak Nirkabel (Fixed Wireless-Flexi)
TELKOMFlexi. TELKOMFlexi adalah layanan telekomunikasi
suara dan data yang berbasis nirkabel dengan teknologi CDMA (Code Division
Multiple Access) 2000-IX. Layanan ini terbatas pada satu area tertentu (limited
mobility) dalam arti pelanggan hanya dapat menggunakannya dalam sebuah kode
area tertentu. Biaya pemakaiannya mengacu pada tarif telepon rumah (PSTN
TELKOM). TELKOMFlexi menawarkan tiga layanan dasar: suara, SMS dan data dengan
kecepatan rendah. Layanan bernilai tambah juga tersedia seperti Ring Back Tone
(RBT).
Salah satu keunggulan TELKOMFlexi adalah kualitas
suara yang jernih dan radiasi yang rendah serta jenis terminal yang bisa
digunakan pelanggan beragam mulai dari terminal mobile maupun terminal fixed.
Pelanggan yang menggunakan perangkat mobile dapat memilih layanan pascabayar
(FLEXIClassy) dan prabayar (FLEXITrendy), sementara untuk pelanggan yang
menggunakan perangkat fixed dapat menggunakan Fixed Wireless Terminal (FWT)
untuk mengakses FLEXIHome yang berbasis sistem ESN (Non Sim Card).
Salah satu produk TELKOMFlexi yang paling kompetitif
adalah FLEXICombo yang memungkinkan pelanggan memiliki dua sampai tiga nomor
dalam satu kartu sehingga memberikan mobilitas antar kota. FLEXICombo merupakan
pengembangan layanan dari FLEXIClassy dan FLEXITrendy yang khusus di rancang
untuk memenuhi kebutuhan pelanggan yang sering menggunakan layanan roaming.
Pada bulan November 2008, kami mengimplementasikan
FKIOSK yaitu sistem yang memungkinkan TELKOMFlexi dapat menyediakan layanan
voucher elect ronic (evoucher). Selanjutnya prosentase penjualan e-voucher akan
ditingkatkan sehingga dapat melebihi penjualan voucher fisik.
Pada Mei 2009 kami meluncurkan layanan yang sangat
dibutuhkan pelanggan yaitu Long SMS (LMS), yangsebelumnya pelanggan TELKOMFlexi
hanya dapat mengirimkan SMS dengan panjang maksimal 160 karakter. Dengan adanya
layanan LMS maka pelanggan TELKOMFlexi kini dapat mengirimkan SMS setara dengan
6 × 160 karakter.
Data dan Internet
1.
TELKOMGlobal-01017. TELKOMGlobal-01017 merupakan layanan premium panggilan VoIP
internasional yang memanfaatkan jaringan internet dengan kode akses 01017 untuk
panggilan ke lebih dari 253 kode negara tujuan. Tarif layanan ini adalah 76,9%
dari tarif SLI untuk semua negara dan tidak mengenal timeband (tarif flat untuk
setiap waktu). Layanan TelkomGlobal 01017, tidak memerlukan perangkat tambahan
untuk mengakses dan hanya dengan metode one stage dialing.
2. TELKOMSave. TELKOMSave adalah layanan panggilan
jarak jauh dan panggilan internasional VoIP standar, sejenis dengan
TELKOMGlobal- 01017. TELKOMSave merupakan layanan yang menggunakan metode
dialing dua tahap. Agar dapat melakukan panggilan internasional atau panggilan
jarak jauh, pelanggan terlebih dahulu harus memutar nomor ak ses , memasukkan
nomor PIN, selanjutnya memutar nomor tujuan. Tarif layanan yang dikenakan
adalah 69% dari tarif SLI. Pelanggan pascabayar dan prabayar dapat memanfaatkan
layanan ini.
3. TELKOMNet-Instant. TELKOMNet Instan merupakan
layanan akses internet dial-up tanpa perlu berlangganan dan khusus dirancang
dengan konsep yang mudah dan sederhana untuk memenuhi kebutuhan aksesibilitas.
Dalam menggunakan layanan ini, pelanggan cukup mengakses konfigurasi koneksi
internet di komputer dan mengisi dial number dengan 0809 8 9999 Pada saat
login, pelanggan cukup mengisi user name: telkomnet@instan dan password:
telkom. Biaya pemakaian dibebankan berdasarkan lama waktu pemakaian dan biaya
pemakaian tersebut disatukan dengan tagihan penggunaan telepon.
4. Plasa.com (www.plasa.com). Layanan portal web kami
yang menyajikan layanan informasi serta komunitas internet berbahasa Indonesia
dengan fokus layanan pada komunitas pendidikan nasional.
plasa.com memiliki beberapa layanan portal di
antaranya: layanan email gratis, online web forum, online classified ads
services, online blogging untuk netters, electronic cards services, online
webchat services dan IRC-like webchat, online messaging services, RSS news clips
dan Komunitas Sekolah Indonesia (“KSI”).
5. Kartu i-VAS. Untuk mendukung para pengguna
internet, kami mengeluarkan kartu Internet Value Added Service (“i-VAS”) yang
merupakan alat pembayaran (micropayment) prabayar untuk mengakses berbagai
konten atau layanan internet.
Kartu i-VAS ini ditujukan untuk menjadi alat
pembayaran online terpercaya yang dapat memfasilitasi proses pembayaran dengan
nilai nominal yang tidak terlalu besar dan tidak bisa menggunakan kartu kredit.
6. Ventus. Ventus merupakan layanan bernilai tambah
dan konvergensi antara email dan sistem seluler (mobile) atau lebih dikenal
dengan istilah mobile push email yang memungkinkan pengguna seluler melakukan
relay email yang umumnya dihubungkan via desktop dan laptop di alihkan ke
smartphone (telepon seluler) atau telepon PDA. Melalui Ventus, pemilikaccount
email dapat menerima atau mengirim pesan elektronik, tidak hanya melalui SMS
melainkan dapat melalui terminal telepon seluler atau PDA.
Ventus termasuk layanan multimedia untuk Penyedia Jasa
Aplikasi (‘PJA”), kami berfungsi sebagai sistem relay atas berbagai sistem
e-mall yang dimiliki pelanggan atau sistem e-mall yang kami kelola bagi
pengguna akhir. Sebagai penyedia jasa aplikasi, kepada pelanggan kami akan
memungut biaya sewa atas pemakaian aplikasi Ventus secara bulanan ditambah
dengan biaya kilobyte atas pemakaian layanan GPRS atau PDN yang disediakan oleh
operator seluler atau nirkabel. Ventus juga dapat digunakan oleh perusahaan
yang mengoperasikan sistem e-mall sendiri sebagai sebuah aplikasi vital dan
gabungan dalam menunjang kegiatan bisnis.
Jaringan dan Interkoneksi
1. TELKOMIntercarier. TELKOMIntercarrier merupakan
layanan interkoneksi untuk penyelenggara jasa dan jaringan lainnya (other
licensed operator/OLO). TELKOMIntercarrier menyediakan layanan interkoneksi
domestik dan internasional , layanan satelit , penyewaan jaringan (leased
line), penggunaan bersama akan infrastruktur dan fasilitas, layanan data dan
layanan akses jaringan.
2. TELKOMVision. TELKOMVision merupakan brand name
dari PT Indonusa Telemedia, anak perusahaan kami yang bergerak di bidang TV
berbayar. Layanan yang diberikan TELKOMVision terdiri dari TV kabel, akses
internet cepat dan TV satelit.
TV kable menggunakan Hybrid Fiber Coaxial (“HFC”),
suatu teknologi yang menggabungkan dua physical access yaitu serat optik dan
kabel coaxial. Saluran TV premium seperti HBO, Cinemax dan Star Movie juga
disediakan dalam satu paket dasar tanpa harus menambah biaya sewa bulanan.
Pelanggan TELKOMVision dapat menggunakan layanan
internet pita lebar dengan kecepatan tinggi (30 Mbps downstreamdan 512 Kbps
upstream), tanpa batas waktu dan tanpa tagihan pulsa tambahan. Dengan
menyediakan kabel modem Data Over Cable Service Interface Specification
(“DOCSIS”) 1.0, pelanggan sudah dapat tersambung dengan jaringan TELKOMNet
melalui Divisi Multimedia kami.
Selain melalui jaringan kabel, TELKOMVision juga
melayani TV Satelit Direct to Home (“DTH”) yang menggunakan infrastruktur
satelit TELKOM, yaitu satelit TELKOM-1 dan TELKOM-2 dengan teknologi
perpanjangan C-band dengan tambahan perangkat berupa parabola mini dan dekoder.
Seluler
1. Telkomsel. Telkomsel merupakan penyedia layanan
telekomunikasi seluler dengan teknologi GSM dan 3G. Melalui penawaran
serangkaian produknya, seperti kartuHALO, simPATI dan Kartu As, Telkomsel
menawarkan layanan pascabayar dan layanan prabayar. Para pelanggan dan pengguna
Telkomsel mendapatkan beragam fitur, aplikasi dan layanan bernilai tambah
(value added service), termasuk SMS, WAP, GPRS, MMS , Wi-Fi , roaming
internasional, mobile banking, CSD dan EDGE. Seluruh fitur layanan tersebut
didukung oleh jangkauan sinyal yang luas dan tarif yang kompetitif untuk
memenuhi kebutuhan pelanggan akan komunikasi dan multimedia.
2. kartuHALO. kartuHALO diperkenalkan pertama kali
pada tahun 1995 dan merupakan kartu pascabayar yang paling banyak digunakan.
Pada akhir tahun 2009 kami memiliki 2 (dua) juta pelanggan kartuHALO. Dengan
pangsa pasar sekitar 38,2% dari pelanggan pascabayar, kartuHALO tetap menjadi
pemimpin pasar pada segmen ini. kartuHALO memiliki tiga pilihan layanan, yaitu
HALOkeluarga untuk paket layanan keluarga, HALObebas yang menawarkan sejumlah
paket termasuk tarif khusus untuk panggilan ke 10 nomor favorit, gratis 150 SMS
per bulan, gratis biaya abonemen dan tarif flat nasional serta HALOHybrid yang
merupakan layanan pascabayar yang dapat diubah kapanpun menjadi layanan
prabayar sewaktu-waktu atau sampai batas penggunaan telepon dicapai.
3. simPATI. Produk ini merupakan kartu prabayar
pertama dan terpopuler di Asia dan merupakan produk Telkomsel yang paling
sukses. Perbedaan dengan layanan prabayar operator lainnya adalah simPATI
memberikan jasa roaminginternasional dan bebas roaming nasional /domestik .
Keunggulan kompetitif lain dari simPATI adalah fitur keamanannya (bebas dari
penyadapan dan penggandaan), kemudahan akses serta harga yang terjangkau. Seluruh
pelanggan simPATI akan mendapat nilai layanan yang optimal dan berkesinambungan
akan penggunaan kartu tersebut.
4. Kartu AS. Diluncurkan pada tahun 2004 dan produk
ini merupakan kartu prabayar yang murah dan terjangkau. Kartu AS dapat
digunakan di seluruh Indonesia dengan tarif percakapan yang sangat kompetitif.
2.2.6. Fungi-fungsi
Perusahaan
“Saat ini penerapan Good Corporate Governance (“GCG”)
terus Kami selaraskan dengan dinamika bisnis yang terjadi. Untuk mewujudkannya,
Telkom menerapkan GCG yang terintegrasi dengan pengelolaan kepatuhan, manajemen
risiko dan pengendalian internal. Langkah ini Kami tempuh agar Perusahaan
memiliki pengetahuan dan kapabilitas untuk mengelola Governance, Risk and
Compliance (“GRC”) yang sejalan dengan pengelolaan kinerja bisnis dan mampu
mengantarkan organisasi mencapai kelangsungan hidup Perusahaan. Terutama
penerapan manajemen risiko, meskipun awalnya tidak mudah dan membutuhkan waktu
untuk dapat menguasai kompetensi, memperoleh keakuratan dalam mengidentifikasi
risiko industri dan organisasi, serta mampu menjadikan budaya risiko sebagai
bagian dari budaya karyawan, akhirnya berkat kesungguhan/konsistensi dan
kesabaran manajemen saat ini diperoleh hasil manajemen risiko telah mewarnai
dan berkontribusi positif dalam proses perencanaan, pengambilan keputusan dan
penguatan penerapan GCG di Telkom Group”.
KONSEP DAN LANDASAN
Konsep penerapan prinsip-prinsip Tata Kelola
Perusahaan yang baik (GCG) dalam organisasi Perusahaan berlandaskan pada
komitmen untuk menciptakan Perusahaan yang transparan, dapat dipertanggung
jawabkan (accountable), dan terpercaya melalui manajemen bisnis yang dapat
dipertanggung jawabkan.
Penerapan praktik-praktik GCG merupakan salah satu
langkah penting bagi Telkom untuk meningkatkan dan memaksimalkan nilai
Perusahaan (corporate value), mendorong pengelolaan Perusahaan yang
profesional, transparan dan efisien dengan cara meningkatkan prinsip
keterbukaan, akuntabilitas, dapat dipercaya, bertanggung jawab dan adil
sehingga dapat memenuhi kewajiban secara baik kepada Pemegang Saham, dewan
Komisaris, mitra bisnis, serta pemangku kepentingan.
mengingat pentingnya GCG maka telah dilakukan bentuk
penguatan komitmen manajemen seluruh komisaris dan direksi Telkom Group pada
acara Rapat Pimpinan Telkom berupa pernyataan dan penandatanganan komitmen
implementasi GCG Telkom Group. Ini menunjukkan kesungguhan dewan Komisaris dan
direksi Telkom Group untuk memprioritaskan penerapan GCG. Komitmen Kami untuk
menerapkan instrumen GCG tidak hanya untuk mematuhi peraturan yang berlaku di
pasar modal namun diyakini sebagai kunci sukses dalam upaya pencapaian kinerja
usaha yang efektif, efisien serta berkelanjutan yang sangat diperlukan dalam
memenangi persaingan pasar.
Tahun 2011 merupakan tahun penguatan penerapan GCG di
seluruh group usaha (tata kelola Anak Perusahaan). menyikapi transformasi
organisasi menuju portfolio bisnis TImE, maka Perusahaan memandang perlu untuk
meningkatkan kualitas praktik GCG yang telah ada untuk dikuatkan lagi dalam
sebuah komitmen GCG yang ditandatangani oleh seluruh dewan Komisaris dan
direksi Telkom Group. Penguatan GCG dalam hal ini dimaksudkan agar penerapan
GCG senantiasa melekat dan selaras dengan tuntutan bisnis dan kondisi industri
saat ini. melalui Sub-direktorat Business Effectiveness dan Sub direktorat
Organizational development penguatan GCG Telkom Group dibangun sekaligus terus
menerus memperbaiki praktik GCG yang telah ada menuju diterapkannya pengelolaan
Perusahaan yang beretika (GCG as ethics) dan menjadikan GCG sebagai bagian yang
tidak dapat dipisahkan dalam kehidupan sehari-hari mengelola Perusahaan (GCG as
knowledge) serta terintegrasinya pengelolaan GCG dan manajemen risiko
Perusahaan.
Selain itu, sebagai Perusahaan publik yang patuh pada
peraturan otoritas pasar modal, baik Bapepam-LK maupun SEC, Telkom menerapkan
dan menjunjung tinggi kebijakan serta nilai-nilai yang terkandung dalam praktik
tata kelola Perusahaan yang penerapannya mengacu pada international best
practices serta Pedoman Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan Indonesia
(“Indonesia Code of GCG”) yang dikeluarkan oleh Komite Nasional Kebijakan
Governance (KNKG) di Indonesia.
Sebagai Perusahaan yang sahamnya tercatat di NYSE,
Telkom berkewajiban untuk mematuhi ketentuan yang dimuat dalam Sarbanes Oxley
Act Tahun 2002 (“SOA”) serta peraturan yang masih berlaku lainnya. Peraturan
dan ketentuan dalam SOA yang relevan dengan bisnis Telkom di antaranya (i) SOA
Seksi 404 yang mensyaratkan manajemen Telkom untuk bertanggung jawab atas
dilakukannya dan dipeliharanya pengendalian internal terhadap pelaporan
keuangan (“ICOFR”) yang memadai sehingga memastikan keandalan pelaporan keuangan
Telkom dan persiapan penerbitan laporan keuangan yang selaras dengan SAK
Indonesia. Sejauh ini Telkom beserta Anak Perusahaan telah berkomitmen untuk
melakukan kajian dan audit menyeluruh untuk menjamin rancangan dan implementasi
ICOFR yang efektif dan terintegrasi dalam laporan keuangan Perusahaan. (ii) SOA
seksi 302 yang menghendaki tanggung jawab dari pihak manajemen Telkom terhadap
pembuatan, pemeliharaan dan pengevaluasian terhadap efektivitas prosedur dan
pengendalian pengungkapan untuk memastikan kesesuaian informasi yang
diungkapkan dalam laporan dengan Exchange Act dan telah dicatat, diproses,
dirangkum dan dilaporkan dalam periode waktu yang tersedia untuk kemudian
diakumulasikan dan dikomunikasikan kepada manajemen Perusahaan, termasuk direktur
Utama dan direktur Keuangan, untuk kepentingan pengambilan keputusan terkait
dengan pengungkapan yang diperlukan. Penjelasan lebih lanjut mengenai hasil
kajian manajemen terhadap prosedur dan pengendalian pengungkapan ICOFR dan
pengungkapan terkait dapat dilihat pada seksi “Prosedur dan Pengendalian”. Kami
juga mematuhi dan tunduk terhadap ketentuan yang berlaku di Bapepam-LK dan SEC
mengenai independensi anggota Komite Audit.
BAB
III
KESIMPULAN
DAN SARAN
3.1
Kesimpulan
PT Kereta Api Indonesia
(Persero) merupakan salah satu jenis
perusahaan yang bergerak di bidang jasa, dimana perusahaan ini menyediakan dan
memberikan jasa pelayanan kepada pelanggan (masyarakat) dan memenuhi harapan
stakeholders. Selain itu juga PT Kereta
Api Indonesia (Persero) merupakan satu-satunya modal angkutan yang memiliki
multi keunggulan komparatif serta ramah lingkungan. PT Kereta Api Indonesia menyediakan berbagai
macam produk jasa transportasi kereta api yang terdiri dari Kereta Penumpang
dan Kereta Barang.
PT
Telekomunikasi Indonesia merupakan perusahaan pertama penyedia layanan
informasi telepon di Indonesia. Selain
itu juga PT Telekomunikasi Indonesia juga menggunakan sistem informasi data
kepegawaian yang dirancang menggunakan Visual Basic, dapat mengefesiensikan
waktu sehingga menghasilkan kinerja yang maksimal. Penggunaan komputer dengan mnggunakan bahasa
pemprograman Visual Basic sangat membantu dalam
penyimpanan atau pengolahan data dengan baik.
4.2 Saran
4.2.1 PT Kereta Api Indonesia
1) PT Kereta Api Indonesia (Persero) harus terus
meningkatkan produk jasa mereka agar masyarakat terus memakai jasa perusahaan
tersebut.
2) Inovasi baru PT Kereta Api Indonesia
(Persero) sebaiknya
disertai dengan sistem pelayanan yang baik sehingga tidak ada lagi kecurangan
oleh orang yang tidak bertanggung jawab yang akan menimbulkan kerugian pada PT
Kereta Api.
3) PT Kereta Api Indonesia (Persero) harus
memberlakukan peraturan baru seperti adanya pemberantasan pembelian tiket
maksimal 2 tiket untuk satu calon pembeli, hal tersebut dapat mengurangi bahkan
menghapus tindakan percaloan di dunia transportasi Indonesia khususnya kereta
api dan melakukan sosialisasi pada masyarakat luas khususnya para pengguna
kereta api agar lebih memperhatikan peraturan demi keselamatan diri dan
kenyaman semua penumpang kereta api.
4) PT Kereta Api Indonesia (Persero) harus bekerja
sama dengan oknum kepolisian untuk menjaga dan menertibkan apabila kecurangan
atau pelanggaran yang dapat menyebabkan kerugian bagi calon penumpang dan juga
PT Kereta Api itu sendiri.
4.2.2
PT Telekomunikasi Indonesia
1) PT Telekomunikasi
Indonesia harus terus meningkatkan
produk jasa mereka agar masyarakat terus memakai jasa perusahaan tersebut, dan juga dengan melihat kondisi pasar dan pesaing yang semakin
berkompetisi dalam menarik perhatian dan minat pelanggan. Contohnya yaitu, dengan memberikan potongan
harga, bonus dan adanya pemberitahuan melalui sms apabila kuota paket yang
didaftarkan sudah mendekati batas maksimal pemakaian.
2) PT Telekomunikasi Indonesia harus melakukan
perubahan dikarenakan harus menyesuaikan dengan kondisi lingkungan yang ada,
baik lingkungan Makro maupun Mikro.
DAFTAR PUSTAKA
Laporan
KKL, Irenes Twentinio, dkk tahun 2012 Jurusan Administrasi Bisnis Politeknik
Negeri Sriwijaya.
PT
Telekomunikasi, 2013.www.telkom.co.id. Diakses pada tanggal 10 maret 2013
Twentinio, Irenes, dkk. 2012.
LAMPIRAN
Gambar PT Kereta Api Indonesia
Arsip-arsip PT Kereta Api
Indonesia
Arsip yang masih
tersimpan dan tertatah rapi di filling cabinet.
Gambar PT Telekomunikasi Indonesia
Tidak ada komentar:
Posting Komentar